ITB Berbagi Pengalaman Pengelolaan PSDKU ITB Kampus Cirebon

Oleh Anggun Nindita

Editor Anggun Nindita


CIREBON, itb.ac.id – Institut Teknologi Bandung (ITB) berbagi pengalaman pengelolaan ITB multikampus dan pengelolaan Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) dalam Rapat Koordinasi Pengelolaan PSDKU di Perguruan Tinggi Negeri yang dihadiri puluhan rektor berbagai perguruan tinggi, di ITB Kampus Cirebon, Sabtu (11/11/2023).

PSDKU bertujuan untuk memperluas akses pendidikan daerah. Dalam pengelolaannya, PSDKU diperlukan kerja sama dengan stakeholder terkait, baik pemerintah daerah dalam penyediaan lahan, sarana prasarana, hingga Sumber Daya Manusia (SDM).

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menilai ITB berhasil melaksanakan PSDKU di ITB Kampus Cirebon dan menggandeng pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota untuk berkolaborasi membangun dan mengembangkan kampus cabang di Cirebon.

   

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof. Dr. Ir. Jaka Sembiring, M.Eng., menyampaikan apresiasi kepada Kemendikbudristek karena memberikan kepercayaan kepada ITB untuk berbagi motivasi dan pengalaman pengelolaan PSDKU kepada berbagai perguruan tinggi.

Beliau mengatakan, ITB memiliki konsep multikampus yang dirumuskan dengan matang sebagai komitmen untuk aktif mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, maupun seni. Adapun tujuan pengembangan multikampus untuk meningkatkan peran ITB dalam membangun riset yang unggul di masa depan, berkontribusi dalam mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas dengan skala regional maupun nasional.

“Saat kita mengembangkan multikampus, kualitas akademik dan hal lainnya harus setara. PSDKU ini bagian dari konsep besar multikampus ITB. Keberadaan ITB di mana pun harus berdampak pada lingkungannya juga meningkatkan kapasitas masyarakat. Bentuknya dengan tridarma, misalnya KKN hingga kerja sama pengabdian masyarakat,” ujarnya.

   

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Keuangan, Perencanaan, dan Pengembangan, Prof. Ir. Muhamad Abduh, M.T., Ph.D., mengatakan, dengan adanya multikampus, sarana prasarana dan SDM terus dikembangkan secara bertahap untuk mendukung kegiatan akademik di ITB kampus Cirebon dan multikampus lainnya.

Ke depannya, kerja sama antar pihak akan terus dilakukan demi mendukung perluasan pendidikan di Cirebon. Hal ini seiring dengan besarnya harapan masyarakat terhadap keberadaan ITB Kampus Cirebon.

“Harapan dari masyarakat sangat besar sekali. Bukan hanya dari keinginan anaknya masuk ITB, tetapi kawasan juga ikut terdampak. Kini indikatornya selain berapa jumlah mahasiswa adalah seberapa berdampak keberadaan ITB di sini,” tuturnya.

   

Direktur ITB Kampus Cirebon, Dr. Ir. Iwan Kustiwan, M.T., mengatakan, kegiatan akademik di ITB Cirebon rencananya dimulai pada 2020 namun terhambat pandemi sehingga baru digelar sejak Januari 2022.

Saat ini, sudah ada sekitar 900 mahasiswa yang melaksanakan pembelajaran di 7 program studi ITB Kampus Cirebon, yakni Kriya, Teknik Industri, Perencanaan Wilayah dan Kota, Teknik Geofisika, Teknik Pertambangan, Teknik Perminyakan, dan Oseanografi.

Dalam kegiatan akademik, ITB Kampus Cirebon melakukan berbagai penyesuaian, baik dari jumlah dosen, jenis pembelajaran, penambahan program studi, hingga sarana dan prasana sesuai dengan master plan akademik. Beliau mengatakan, kini berbagai fasilitas praktikum, penelitian, kegiatan mahasiswa, studio, labolatorium, layanan mahasiswa, hingga olahraga sudah dapat dilaksanakan di lingkungan kampus tersebut. "Kami mengingingkan semua aktivitas akademik yang diakukan oleh mahasiswa meningkatkan atmosfter akadaemik yang semakin baik. Kami layani setara dengan kampus ITB lainnya,” ujarnya.

Selain itu, kerja sama dengan pemerintah kabupaten/kota mulai dari tingkat desa pun sudah dilaksanakan dan mendapatkan sambutan positif. Bentuknya seperti pengabdian masyarakat, lokasi tugas mahasiswa, KKN, dan sebagainya.

Reporter: M. Naufal Hafizh