ITB Berikan Penghargaan pada Pemenang Nobel Kimia Prof. Robert Huber
Oleh Hastri Royyani
Editor Hastri Royyani
Dalam sambutannya, Rektor ITB Prof. Akhmaloka Ph.D menuturkan, "Hari ini ada tamu istimewa peraih Nobel Kimia Prof. Robert Huber yang akan memberikan pidato ilmiah." Pidato ilmiah ini semoga mampu memperluas wawasan mahasiswa sehingga dapat memetik manfaat dari apa yang disampaikan Prof. Huber, ujarnya.
Ketua Pelaksana Huber Visit sekaligus Ketua International Year Chemistry (IYC) Prof. Dr. Ismunandar mengungkapkan bahwa Prof. Robert Huber merupakan Director emeritus Max-Planck-Institut fuer Biochemie Martinsried Germany. Selain itu Prof. Huber juga merupakan staf di Fakultat fur Cemie, Techische Universitat Munchen, staf di School of Biosciences, Cardiff University, Cardiff, UK dan ZMB, Universitat Duiesburg-Essen, Germany, serta aktif dalam berbagai kegiatan sosial dunia.
Kunjungan Prof. Robert Huber ini merupakan bagian dari keputusan PBB yang menetapkan bahwa 2011 merupakan bagian dari International Year of Chemistry (IYC). Oleh karena itu, untuk merayakan IYC 2011 maka ITB bekerja sama dengan Himpunan Kimia Indonesia (HKI) mengundang pemenang nobel kimia ini. "Semangat balajar Prof. Huber harus diapresiasi dan dijadikan teladan. Selain itu untuk meningkatkan pemahaman masyarakat pada kimia," tutur Ismunandar perihal tujuan kunjungan Prof. Huber.
Pada usia 51 tahun, Prof. Huber menerima nobel usai penelitiannya bertahun-tahun mengenai struktur protein dengan menggunakan teknik kristalografi. Studi yang ia lakukan melingkupi kajian ilmu fisika, kimia, dan biologi. "Aktifitas fotosintesis bisa diamati dari luar angkasa," ungkapnya. Hal ini yang membuat ia tertarik untuk lebih mendalami proses fotosintesis yang kompleks.
"Dalam penelitian ini saya mengamati perilaku fotosintesis dengan teknik kristalografi dan dengan bantuan mikroskop elektron," papar Huber. Dengan demikian proses fotosintesis yang terbagi atas fotosistem I dan fotosistem II akan lebih mudah dipahami. Pada akhir pidatonya, Huber mengajak segenap mahasiswa untuk mengunjungi Huber di Jerman untuk berbagi lebih banyak wawasan mengenai penelitiannya ini.