ITB Fair 2010: Community Development Competition (CDC)

Oleh prita

Editor prita

BANDUNG, itb.ac.id - Salah satu tridharma perguruan tinggi adalah pengabdian, sesuatu yang biasanya terlupakan oleh mahasiswa setelah lulus nanti. Sebuah event besar, ITB Fair 2010, menyelenggarakan kompetisi mengenai proposal pengabdian terhadap masyarakat, yaitu Community Development Competition (CDC).

Kompetisi yang diselenggarakan sejak November 2009 ini menarik banyak peserta dan juga sponsor, dengan 54 tim dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia dan sponsor utama Bakrie Group membuat kompetisi yang sangat bergengsi ini pantas untuk diacungi jempol. Setiap tim yang terdiri dari 3-5 orang mahasiswa lintas jurusan bersama-sama memecahkan masalah di masyarakat dengan rancangan program pengembangan komunitas.

"Dari 54 tim yang terdaftar, dilakukan penilaian agar menghasilkan 20 finalis pada tanggal 10 Januari 2010," ujar Anita, salah seorang panitia CDC, saat ditemui Kantor Berita ITB hari Sabtu (06/02/10) di sela final CDC.

Dua puluh finalis inilah yang bertanding pada tanggal 6 Februari 2010 untuk memperebutkan posisi 6 besar. Pada hari itu, setiap tim harus mempresentasikan rancangan program mereka di depan para juri.  20 finalis dibagi ke dalam dua tempat yang berbeda, yaitu aula timur dan RSG Planologi lantai 6.

Direktur Utama Bakrie Group, Anindya Bakrie, membuka acara Community Development Competition pada pukul 10.15 hari Sabtu (06/07/10) di Aula Timur. Anindya dengan bersemangat menjelaskan mengenai harapan dengan diadakannya kompetisi bergengsi ini.

"Mahasiswa memberi peranan penting dalam pengembangan masyarakat, selain mengamalkan tridharma perguruan tinggi, mahasiswa haruslah berjiwa sosial," tukas Anindya.

Pembukaan acara CDC ini dilanjutkan dengan presentasi 20 finalis di depan para juri yang sudah memiliki pengalaman, yaitu Ibnu Sabri dari program studi planologi, Dadang Solihin dari Bapenas, Agni Yoga, dan Ucu Suyatna dari Ganesha Entrepreuner Club (GEC).

Presentasi pertama dilakukan oleh perwakilan mahasiswa dari Universitas Indonesia, yang memiliki judul 'Pengembangan Masyarakat Gang Elang, Kecamatan Jati Sampurna, Bekasi, Jawa Barat Melalui Pemanfaatan Sampah Organik menjadi Pupuk Kompos dan Pembuatan Tanaman Bibit '. Dengan cukup menarik, Prasidya Ilvan Yahdi dan Velty Diah Kusmawati sebagai juru bicara menjelaskan proposal yang mereka usulkan.

Persaingan Sengit di Babak Final
    
Hari Minggu (07/02/10), akhirnya terjaring enam finalis yang akan menerima berbagai pertanyaan dari juri untuk menentukan siapa yang berhak menjadi pemenang dalam kompetisi ini. Enam finalis yang terpilih adalah dua tim dari tuan rumah, ITB, dua tim dari Universitas Gajah Mada (UGM), satu tim dari Institut Pertanian Bogor (IPB) dan terakhir satu tim dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS).

Pertanyaan demi pertanyaan diberikan oleh juri pada masing-masing perwakilan tim, pertanyaan yang berkenaan dengan teknis pelaksanaan ini rupanya cukup membuat para peserta memutar otak lebih keras. Selain pertanyaan dari juri, penonton yang menyaksikan kompetisi ini juga berhak untuk bertanya, bahkan moderator saat sesi ini cukup repot karena antusiasme penonton untuk bertanya sangat besar.

Setelah melewati persaingan yang ketat untuk merebut hati para juri, tibalah waktu yang ditunggu oleh para peserta, yaitu pengumuman pemenang CDC. Pembacaan pemenang CDC dilakukan oleh Ibnu Sabri selaku juri.

"Pemenang pertama adalah proposal yang berjudul Provita (Program Inovasi Peternakan) : Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Agribisnis Peternakan Terintergrasi Melalui Aplikasi Teknologi Bioaktivator Good Bacteria-1 (Gb-1) dari Universitas Gajah Mada," ujar Ibnu Sabri.

Posisi kedua ditempati oleh ITB dengan proposal mengenai ekofarming, selanjutnya di posisi ketiga Institut Pertanian Bogor dengan proposal perbanyakan generasi stek ubijalar. Juara pertama berhak memenangkan uang Rp 15.000.000, Juara kedua Rp 12.500.000, juara ketiga  Rp 10.000.000. Selain tiga juara tersebut, terdapat tiga tim yang menerima Honorable Mention dengan hadiah sebesar Rp 5.000.000 untuk masing-masing tim, yaitu tim dari ITB, Mangrovepreuner dari ITS, dan UGM dengan pemberdayaan udang galah.

 Dengan pembacaan pengumuman ini berakhirlah sudah event Community Development. Berjuta harapan juga telah ditanamkan dalam kompetisi ini, agar mahasiswa tetap peduli pada masyarakat sekitar dengan mengabdi untuk memecahkan masalah yang dihadapi bangsa ini.

[Vernida Mufidah]