ITB Gelar Sidang Terbuka Peringatan 97 Tahun Pendidikan Tinggi Teknik di Indonesia

Oleh Hanafi Kusumayudha

Editor Hanafi Kusumayudha

BANDUNG, itb.ac.id – Hampir seabad, sejak Technische Hogeschool (TH) didirikan pada tahun 1920. TH merupakan perguruan tinggi teknik pertama di Indonesia hingga pada tahun 1959 bertransformasi menjadi Institut Teknologi Bandung (ITB). Sejak saat itu, jembatan emas perkembangan pendidikan teknik di Indonesia dimulai. Memperingati momen sejarah berdirinya Perguruan Tinggi Teknik di Indonesia, ITB menggelar Sidang Terbuka Peringatan 97 Tahun Pendidikan Tinggi di Indonesia (PTTI) pada Kamis (24/08/17), bertempat di Aula Barat ITB.


Sidang diawali dengan prosesi Rektor, Majelis Wali Amanat, Senat Akademik, serta pimpinan ITB dan tamu kehormatan memasuki Aula Barat diiringi lagu mars ITB oleh Paduan Suara Mahasiswa (PSM) ITB. Acara dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan pembukaan sekaligus sambutan Rektor ITB bertema "Perkembangan Teknologi Masa Depan dan Pengaruhnya Terhadap Sistem Pendidikan Tinggi dan Industri di Indonesia." Prof. Dr. Kadarsah Suryadi, DEA dalam sambutannya menyampaikan bahwa pendidikan tinggi teknik, khususnya ITB merupakan ujung tombak pengembangan teknologi masa depan. Oleh karena itu, diperlukan ekosistem yang mendorong terciptanya inovasi agar teknologi yang diciptakan dapat bermanfaat untuk kesejahteraan rakyat Indonesia.

Setelah itu, acara dilanjutkan dengan Orasi Ilmiah yang disampaikan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPERA) dengan topik "Terobosan dalam Pembangunan Infrastruktur untuk Mengejar Ketertinggalan." Dalam Orasi Ilmiah tersebut, Dr. Ir. Mochamad Basuki Hadimuljono, M.Sc. menyampaikan apresiasinya kepada Pendidikan Tinggi Teknik di Indonesia khususnya ITB yang telah mengukir banyak prestasi dan karya bagi kemajuan infrastruktur di Indonesia.

Dalam rangkaian acara Sidang Terbuka ini, ITB juga turut memberikan penghargaan kepada tokoh-tokoh yang berjasa di bidang Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dan Institusi. Sejumlah 21 orang menerima penghargaan termasuk tiga diantaranya adalah Menteri PUPERA, Menteri Pariwisata Indonesia Dr. Ir. Arief Yahya, M.Sc, dan Menteri Sekretaris Kabinet Indonesia Dr. Ir. Pramono Anung Wibowo, M.M. Ganesa Prajamanggala Bakti Adiutama diberikan kepada ketiga menteri Republik Indonesia yang turut hadir dan ikut dalam prosesi Sidang Terbuka.

Berikut ini kategori penghargaan dan nama-nama penerima penghargaan di Sidang Terbuka 97 Tahun PTTI, yaitu :

  • Ganesa Prajamanggala Bakti Adiutama, penghargaan yang diberikan kepada pejabat pemerintah yang telah menunjukkan jasa dan pengabdian yang menonjol/luar biasa selama menjabat, diberikan kepada Ir. Mochamad Basoeki Hadimoeljono, M.Sc., Ph.D, Dr. Ir. Pramono Anung Wibowo, M.M., Dr. Ir. Arief Yahya, M.Sc.
  • Ganesa Widya Jasa Adiutama, penghargaan tertinggi ITB yang diberikan kepada pihak-pihak (baik institusi maupun individu) yang telah menunjukkan jasa dan/atau prestasi yang menonjol dalam melaksanakan kegiatan pengembangan IPTEKS di tingkat internasional, nasional, dan/atau ITB, diberikan kepada Drs. Sugiono, Prof. Takaaki BANDO (Musashiro Art University), Ir. JH Simanjuntak (alm), Ir. Nugroho Tri Utomo, MRP (alm), Ir. M. Donny Azdan, MS., MA., Ph.D. (alm), Dr. Ir. Bisuk Siahaan, Dr. Ir. Ismail, MT., Ir. Hendropranoto Suselo, MPW., dan Dr. Ir. Son Diamar, M.Sc
  • Ganesa Wirya Jasa Adiutama, penghargaan bagi pihak-pihak yang telah menunjukkan jasa atau mempunyai prestasi dalam mendukung pengembangan institusi ITB, diberikan kepada Prof. Dr. Katsuaki KOIKE (Kyoto University) dan Ir. Abdus Somad Arief, MT.
  • Ganesa Widya Jasa Utama, penghargaan bagi pihak-pihak yang telah menunjukkan jasa/prestasi dalam melaksanakan kegiatan pengembangan IPTEKS di tingkat internasional, nasional, dan/atau ITB diberikan kepada Gibran Huzaifah Amsi El Farizy, S.Si.
  • Ganesa Wirya Jasa Utama, penghargaan bagi pihak-pihak yang telah menunjukkan jasa atau mempunyai prestasi dalam mendukung pengembangan institusi ITB, diberikan kepada Ikatan Alumni Geologi ITB (IA GL ITB), Helmi Imam Satriyono, S.Si, MM, Dr. Ir. Mesdin Kornelis Simarmata, M.Sc., Abdullah Fawzy Siddik, Drs. Titianus Winata, Apt dan Ir. Artissa Panjaitan, MBA.


Sumber gambar : Dokumentasi penulis