ITB Gelar Silaturahmi dengan Staf Pengajar Purnabakti

Oleh Ahmad Fadil

Editor Ahmad Fadil

BANDUNG, itb.ac.id -- Institut Teknologi Bandung (ITB)  menyelenggarakan acara silaturahmi dengan para staf pengajar purnabakti ITB di Aula Barat Kampus ITB, Jalan Ganesa, Kota Bandung, Rabu (18/7/2018). Dalam acara tersebut hadir Rektor ITB Prof. Dr. Ir. Kadarsah Suryadi, DEA., beserta jajarannya, Ketua Forum Guru Besar ITB, Ketua Senat Akademik, dan para purnabakti ITB. Acara tersebut digelar sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan ITB kepada para Purnabakti yang telah berjasa membangun ITB pada masanya hingga sekarang.

"Kami ucapkan terima kasih setinggi-tingginya atas jasa dan kerja keras bapak ibu yang telah membesarkan ITB hingga saat ini. Tanpa adanya perjuangan bapak ibu tak mungkin kami ada di sini," kata Rektor ITB dalam sambutannya. Selain itu, Rektor juga menyampaikan perkembangan ITB yang kini mempunyai sekitar 1.400 dosen dari golongan PNS dan non-PNS, dengan jumlah Guru Besar sebanyak 187 orang.

Rektor juga menyampaikan bahwa ITB kini telah mengalami perkembangan dengan membuka program studi di luar kampus utama, yaitu di Jatinangor dan Cirebon. ITB mendirikan kampus Jatinangor diatas lahan seluas 47 hektar yang saat ini sudah diisi 12 prodi baru dengan hampir dua ribu mahasiswa. Disampaikan olehnya, ITB saat ini juga sedang membangun kampus di Cirebon. Pembangunan kampus di luar domisili tersebut karena ITB dinilai mampu menghasilkan lulusan yang excellent di bidangnya. "Sekali lagi ini merupakan rintisan dari yang telah bapak ibu lakukan," ujar Rektor.

Rektor menambahkan, ITB sudah bergerak dari research university menuju entrepreneurial University dengan tiga ciri utamanya yakni excellent in teaching and learning, excellent in research dan excellent in inovation. Bahkan saat ini, dijelaskan Rektor, program studi di ITB yang terakreditasi Nasional di BAN-PT sudah mencapai 90,3 persen, dan beberapa program studi sudah terakreditasi internasional.

"Target kita adalah 2019 semua program studi S1 di luar prodi baru harus terakreditasi internasional semuanya. Kenapa harus akreditasi internasional, yang pertama adalah untuk menjalankan standar kualitas internasional, kedua untuk mendapatkan pengakuan dari masyarakat internasional, dan ketiga, menjalankan continous improvement berbasis kualitas standar internasional," jelasnya.

Menurut Rektor, suatu bangsa akan lebih dihormati oleh bangsa lain kalau ilmunya berkembang. Para peneliti di ITB diyakini akan terus meningkatkan publikasi ilmiah. Data terakhir disebutkan, bahwa publikasi ilmiah internasional ITB di atas 10 ribu dan tertinggi di Indonesia. Di bidang inovasi dan wirausaha, ia mengatakan, riset tidak boleh berhenti di atas kertas tapi sebagian harus dilanjutkan ke inovasi dan pada karya yang memberikan nilai tambah maupun sosial. "Kita punya 77 inovasi yang sudah masuk kategori start-up, 18 sudah mandiri dan terpakai di masyarakat," kata Kadarsah.

Selanjutnya Rektor ITB memperkenalkan Rektor-Rektor ITB pada periode sebelumnya yang hadir di acara ini. “Kami punya penasehat senior untuk Rektor ITB, mereka yaitu para Rektor ITB yang menjabat pada periode sebelumnya. Jadi bila saya ada kesulitan, ada hal yang saya temukan dan belum pernah saya alami, maka dengan pengalaman dan wisdom beliau saya bisa bertanya langsung,” ujar Kadarsah disambut applause hadirin.

Sambutan Staf Pengajar Purnabakti ITB
Dr. Bana G Kartasasminta selaku Wakil Rektor IV ITB (Bidang Komunikasi) Periode 1990-1996, dalam sambutannnya mengingatkan bahwa kemajuan yang telah ITB capai hingga saat ini merupakan bagian dari sejarah Republik Indonesia. "Bagi para Purnabakti, ITB adalah rumah kami dan ITB masih rumah kami. Tentu kami akan membantu ITB sampai kapanpun," ujarnya mewakili para Purnabakti.

Salah seorang pengajar Purnabakti yang hadir, Prof. Miftah Farid, mengucapkan syukur karena masih diberi kesempatan untuk bersilaturahmi bersama para Purnabakti satu generasi.

Ia juga memberikan apresiasi dan harapan besar kepada ITB agar semakin berkembang dengan menghasilkan prestasi-prestasi yang membanggakan. Ia juga menaruh harapan, agar kedepannya ITB bisa merealisasikan kampus-kampus di luar kampus utama, sehingga ITB bisa berperan untuk kemajuan bangsa dan negara.

"Kami merasa apresiasi, bangga dengan prestasi-prestasi yang telah ITB capai hingga saat ini. Kami ikut bahagia dengan kemajuan yang diperoleh ITB, kami juga ingin terus bersama ITB, paling tidak kalau sudah tua ya dengan doa. Bangsa ini masih memerlukan lulusan ITB," ujarnya.

Reporter: Adi Permana