ITB Geothermal Seminar: Eksplorasi Potensi Panas Bumi Indonesia

Oleh Muhammad Hanif

Editor Muhammad Hanif

BANDUNG, itb.ac.id - Program Magister Teknik Panas Bumi ITB bekerjasama dengan University of Southern California (USC) dan Star Energy menyelenggarakan ITB Geothermal Seminar. Agenda yang dihelat pada hari ini (30/04/12) ini menghadirkan beberapa ahli geotermal dari industri dan juga akademisi. Sebagai moderator Nenny Saptaji (Manajer Program Magister Teknik Panas Bumi ITB), memandu acara tersebut.

Secara umum, acara yang disponsori oleh USAID-Indonesia ini mengupas lapangan geotermal Wayang Windu yang terletak di antara Kabupaten Bandung dan Garut, Jawa Barat. "Lapangan Wayang Windu memiliki kapasitas 117 MW", ungkap Sanusi Satar Direktur Star Energy dalam pidato pembukanya.

Selanjutnya acara dilanjutkan dengan pemaparan tentang pengembangan lapangan geotermal  Wayang Windu yang disampaikankan oleh Field Manager Star Energy, heribertus Dwiyudha. Pada sesi yang bertajuk "Today's Geothermal Exploration Activities", Lukman Sutrisno (Star Energy) menjelaskan bagaimana pengembangan dan strategi eksplorasi di wilayah tersebut. "Pengembangan wilayah geothermal di Wayang Windu sangat bergantung pada aplikasi metode geofisika dan geologi terutama untuk mengamati anomali-anomali yang ada," ujar Lukman.

Pada sesi terakhir, "Graduate Program of Geothermal Technology and Scholarship" peserta diberikan informasi seputar Program Magister Teknik Panas Bumi ITB. Selain itu, pembicara juga memberikan informasi kesempatan beasiswa pada program magister tersebut.

Pengembangan Magister Teknik Panas Bumi ITB

Menyadari potensi geotermal yang sangat bagus untuk kemandirian energi nasional, banyak pihak mendukung Program Magister Teknik Panas Bumi ITB. Selain itu, dikarenakan sumber daya manusia yang ahli di bidang ini masih sedikit kalangan industri juga turut serta dalam memajukan pengembangan program ini dalam bentuk pemberian beasiswa dan training.

Salah satu dukungan datang dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. "Dari Kemendikbud, ITB diberikan 20 beasiswa untuk program ini," ungkap Nenny Saptadji. Selain itu, Star Energy dan USAID-Indonesia juga memberikan donasi sebesar 200.000 dolar untuk mendukung program ini dalam bentuk program-program dan training for trainer geotermal.