ITB Jadi Kampus Pembuka Program BGTC 2022
Oleh Adi Permana
Editor Adi Permana
BANDUNG, itb.ac.id—Literasi keuangan digital sangat penting di zaman sekarang. Provinsi Jawa Barat memiliki tingkat literasi keuangan sebesar 37%, setingkat lebih rendah dari literasi nasional. Akan tetapi, inklusi keuangan nasional di Jawa Barat lebih besar dari nasional yakni 88%. Hal ini berarti masih banyak orang yang menggunakan produk keuangan, tetapi belum paham tentang produk yang digunakan.
Sebagai upaya meningkatkan literasi kuangan untuk produk digital, program Bisnis Indonesia Goes to Campus 2022 (BGTC 2022) yang bekerja sama dengan ITB Career Center diselenggarakan di Gedung CRCS Multipurpose Hall ITB, Selasa (30/8/2022). ITB menjadi kampus pertama dalam rangkaian program BGTC 2022.
Rektor ITB Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D., membuka langsung acara BGTC. Menurut Rektor, literasi keuangan adalah pengetahuan seseorang tentang konsep dan risiko keuangan. Literasi juga menjelaskan soal keterampilan untuk membuat keputusan yang efektif dalam hal keuangan sehingga keputusan yang diambil berdasarkan analisis risiko dan pemahaman.
“Semakin tinggi literasi maka semakin baik manajemen keuangan kita,” ujar Prof. Reini.
Acara ini mengundang beberapa narasumber yaitu Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo dan Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Frederica Widyasari Dewi.
Frederica dalam sesi talkshow mengenalkan web apps OJK Learning Management System (LMS) sebagai bentuk perlindungan terhadap konsumen dan masyarakat. Seluruh kalangan masyarakat bisa dengan mudah dan gratis mengakses LMS untuk belajar ilmu-ilmu ekonomi yang nantinya akan mendapatkan e-certificate bagi mereka yang lulus pembelajaran di tiap modulnya.
Sementara itu, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) juga tidak lepas untuk ikut ambil peran dalam meningkatkan potensi digital ekonomi Indonesia. Menurut Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) II Kartika Wirjoatmodjo, ekonomi digital Indonesia sangat besar selama lima tahun terakhir.
Pada tahun 2022, ekonomi digital Indonesia berhasil mencapai angka 44 miliar dollar yang ditunjang oleh tingginya transaksi e-commerce sejumlah 630 triliun rupiah. Kemudian hal ini mendorong transaksi keuangan berupa e-wallet dan mobile banking menjadi superapps seperti Livin’ Mandiri, BRImo, QRIS, dan masih banyak lagi.
BUMN juga sangat fokus untuk mendorong ekosistem startup Indonesia. Hingga saat ini muncul berbagai perusahaan dana ventura BUMN yang siap melayani masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan seperti halnya keuangan digital. Selain itu BUMN juga berkomitmen untuk menyiapkan talenta berdaya saing global dengan bekerja sama dengan Kampus Merdeka melalui program magang bagi mahasiswa agar lebih siap terjun ke dunia kerja.
Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia, Maria Yuliana Benyamin menjelaskan, bahwa Bisnis Indonesia Goes to Campus merupakan acara yang mengulas perkembangan transformasi digital Indonesia. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan literasi digital masyarakat melalui lingkungan kampus sehingga mampu menangkap momentum ekonomi di era digital.
Hadirnya BGTC 2022 harapannya bisa menarik masyarakat khususnya mahasiswa untuk peduli akan pentingnya literasi. Digital ekonomi Indonesia sudah sangat baik, namun apabila tidak ditunjang dengan literasi yang cukup maka bisa merugikan masyarakat.
Reporter: Pravito Septadenova Dwi Ananta (Teknik Geologi, 2019)