ITB Jalin Kerjasama dengan BAPPEDA dan BPBD Kabupaten Karawang
Oleh Fivien Nur Savitri, ST, MT
Editor Fivien Nur Savitri, ST, MT
BANDUNG, itb.ac.id – Pada hari Rabu (05/04/17) bertempat di ruang RAPIM A, gedung CCAS dilakukan penandatanganan perjanjian kerjasama antara Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK) ITB dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang. Penandatanganan perjanjian kerjasama ini dilakukan oleh Dekan SAPPK ITB, Prof. Dr.-Ing. Ir. Widjaja Martokusumo dengan Kepala BAPPEDA Kabupaten Karawang, H. Eka Sanatha SH., MM., serta Kepala BPBD Kabupaten Karawang, Dr. Banuara Nadeak.
Setelah penandatanganan, acara dilanjutkan dengan sambutan dari kepala BAPPEDA Kabupaten Karawang dan Dekan SAPPK. Dalam sambutannya, Eka Sanatha menyatakan rasa senangnya karena penandatanganan perjanjian kerjasama ini dapat dilaksanakan, terlebih ini bukan kali pertama Kabupaten Karawang melakukan kerjasama dengan ITB mengingat perjanjian kerjasama kali ini merupakan tindak lanjut dari MoU yang dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya.
Kerjasama dengan SAPPK ITB ini diperlukan untuk menghasilkan kajian ilmiah yang memadai sehingga pengembangan daerah menjadi maksimal. Eka Sanatha menambahkan, saat ini ada beberapa proyek strategis besar yang akan dikerjakan di Karawang, yaitu pembangunan bandara Karawang serta pembangunan kereta cepat. Kedua hal ini akan berdampak luar biasa karena keberadaan tempat-tempat tersebut memicu pula peningkatan pergerakan signifikan manusia di sekitarnya. Kebijakan-kebijakan yang nantinya diambil dalam pembangunan ini harus didasarkan pada kajian-kajian yang dapat dipertanggungjawabkan karena perencanaan yang tidak matang akan menimbulkan dampak buruk yang besar. Pembangunan tidak boleh hanya sekedar praktik tanpa disertai penerapan rambu-rambu setiap kebijakan yang diterapkan. Sebagai contoh, banyaknya pemukiman baru yang dikembangkan tanpa disertai kajian dan perhitungan dampak yang ditimbulkan hanya akan mengakibatkan masalah-masalah seperti kemacetan dan banjir. Meski dampak pembangunan yang dilakukan tidak langsung dirasakan saat itu juga, lambat laun dampak itu pasti akan dirasakan, baik lima, sepuluh hingga dua puluh tahun berikutnya.
Pada sambutan kedua oleh dekan SAPPK, Prof. Dr.-Ing. Ir. Widjaja Martokusumo, beliau menungkapkan bahwa kerjasama ini merupakan sebuah kehormatan bagi ITB serta menunjukkan hubungan sesama makhluk hidup yang saling memberi manfaat. Ini menjadi kesempatan ITB untuk menyelami masalah yang ada, apalagi ITB memiliki tanggung jawab Tri Dharma perguruan tinggi, yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, serta pengabdian pada masyarakat. ITB juga berkewajiban untuk memberi pembekalan berupa kepekaan pada mahasiswa terhadap yang terjadi pada lingkungan sekitar. Kesempatan ini dapat memacu ITB menjadi semakin baik sekaligus memberi pengayaan kepada SAPPK ITB, khususnya pada mahasiswa sebagai calon-calon penerus bangsa. Acara penandatangan kesepakatan kerjasama ini diakhiri dengan pertukaran cindera mata dan ramah tamah.
Reporter: Ahmad Fadhil