ITB Jalin Nota Kesepahaman dengan Balitbang ESDM, BPDP Kelapa Sawit, PT. Pupuk Indonesia, dan PT. Pertamina
Oleh Adi Permana
Editor Adi Permana
*Menteri ESDM RI Arifin Tasrif dan Kepala Biro Kemitraan ITB Prof. Taufiq Hidajat (kanan). (Foto: Adi Permana/Humas ITB)
BANDUNG,
itb.ac.id – Institut Teknologi Bandung (ITB) menjalin
nota kesepahaman dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber
Daya Mineral (Balitbang ESDM) terkait penelitian dan pengembangan serta
pengabdian kepada masyarakat sektor energi dan sumber daya mineral. Penandatanganan
nota kesepahaman tersebut dilakukan oleh Rektor ITB Prof. Reini Wirahadikusumah
dengan Kepala Balitbang ESDM Dadan Kusdiana, di Aula Barat ITB, Jalan Ganesa
No.10 Bandung, Rabu (4/3/2020).
Selain itu, ITB juga menjalin nota
kesepahaman dengan Balitbang ESDM, BPDP Kelapa Sawit, PT. Pupuk Indonesia, dan PT.
Pertamina (Persero), terkait kerja sama bidang penelitian dan pengembangan
bahan bakar nabati. Nota kesepahaman ditandatangani oleh Rektor ITB Prof. Reini
Wirahadikusumah, Kepala Balitbang ESDM Dadan Kusdiana, Dirut PT. Pertamina
Nicke Widyawati, Dirut PT. Pupuk Indonesia Aas Asikin Idat, Direktur Penyaluran
Dana Badan Pengelola Perkebunan Kelapa Sawit Edi Wibowo, dan disaksikan oleh Menteri
ESDM RI Arifin Tasrif, Kepala Biro Kemitraan ITB Prof. Taufiq Hidajat, dan Prof.
Subagyo.
Ruang lingkup kerja sama ITB, Balitbang ESDM, BPDP Kelapa Sawit, PT. Pupuk Indonesia, dan PT. Pertamina antara lain:
- Penguatan kerja sama para pihak melalui perencanaan, evaluasi teknis, dan hukum untuk penelitian, pengembangan dan pemanfaatan teknologi bahan bakar nabati;
- Peningkatan kompetensi dan keahlian sumber daya manusia dan/atau lembaga, penyediaan tenaga ahli, dan tukar-menukar informasi dan ilmu pengetahuan dalam upaya penelitian, pengembangan, dan pemanfaatan teknologi bahan bakar nabati;
- Optimalisasi dan pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan bahan bakar nabati berupa penelitian, pembangunan pabrik percontohan bahan bakar diesel biohidrokarbon dan bioavtur dengan kegiatan yaitu penyusunan Basic Engineering Design Package (BEDP), Front End Engineering Design (FEED) termasuk Detail Engineering Design (DED), procurement, construction, commissioning, dan uji operasi dan produk;
- Pengoperasian dan pengelolaan pabrik percontohan bahan bakar diesel biohidrokarbon dan bioavtur;
- Monitoring, evaluasi, dan penyusunan kajian kelayakan teknis dan ekonomis pengembangan dan pemanfaatan teknologi bahan bakar nabati; dan
- Strategi komersialisasi teknologi.
Di samping itu, dalam kerja sama ini juga akan dilakukan pembangunan pabrik percontohan Bahan Bakar Nabati (BBN) Biohidrokarbon di area pabrik Pupuk Sriwijaya di Palembang, Sumatera Selatan. Pabrik ini akan memproduksi diesel biohidrokarbon, terutama Bioavtur J100 yang akan digunakan untuk uji properti, uji statik, dan uji terbang.
Sementara itu, Menteri ESDM Arifin Tasrif
juga menyampaikan, "Selama ini Balitbang ESDM dengan ITB juga telah
bekerja sama dalam mengembangkan katalis padat berbahan dasar mineral montmorillonite dari lempung, pengujian
pemanfaatan biodiesel sejak 2006, pengembangan teknologi gasifikasi biomassa,
dan Carbon Capture and Storage,"
pungkas Arifin usai menyaksikan penandatanganan tersebut.
Adapun, kerja sama yang dilakukan antar ITB dengan Balitbang ESDM antara lain meliputi:
- Penelitian dan pengembangan teknologi dan produk di sektor energi dan sumber daya mineral;
- Penelitian dan pengembangan potensi energi dan sumber daya mineral;
- Peningkatan pendidikan dan kompetensi sumber daya manusia dan/atau lembaga, melalui pendidikan dan pelatihan, magang, uji kompetensi/sertifikasi keahlian;
- Perbantuan dan penyediaan tenaga ahli;
- Tukar menukar informasi, ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang energi dan sumber daya mineral;
- Pengabdian dan pemberdayaan masyarakat.