ITB Kembali Berkiprah di Indonesia Communication Technology Award (INAICTA) 2013

Oleh Hafshah Najma Ashrawi

Editor Hafshah Najma Ashrawi

BANDUNG, itb.ac.id -  Ajang kompetisi karya kreatif tahunan Indonesia Communication Technology Award (INAICTA) 2013 (01/09/13) kali ini tidak luput diikuti kembali oleh mahasiswa-mahasiswa kreatif kampus Ganesha. Tim Spyders Web ITB beranggotakan Satrio Dewantono (Teknik Informatika 2009), Lutfiadi Rahmanto (Teknik Elektro 2009), Banu Wirandoko (Desain Komunikasi Visual 2010), Pandu Rahadya (Intermedia 2011), Danu Aftaru Pratama (Intermedia 2011), Rahardian Graha Erwan (Intermedia 2011) berhasil menyabet  juara 1 di kategori Game Perguruan Tinggi, sedangkan Tim Camel ITB mengantongi Juara 2 (Merit) di kategori Aplikasi Perguruan Tinggi. Tim Camel ITB sendiri beranggotakan Genta Winata (Teknik Informatika 2011), James Jaya (Teknik Informatika 2011), Habibie Faried (Teknik Informatika 2011), Sonny Lazuardi Hermawan (Teknik Informatika 2011), Ignatius Evan Daryanto (Teknik Informatika 2011), Alif Raditya Rochman (Teknik Informatika 2011), dan Kevin Valensius (Teknik Informatika 2011).
Menurut Andreas Surya, Ketua Pelaksana INAICTA 2013, perhelatan bergengsi yang memasuki tahun ketujuhnya kali ini meningkatkan tiga hal penting. Pertama adalah fokus pada kekuatan -kategori lomba yang merupakan karya-karya yang secara ekonomi dan pemasaran dipandang mampu mengantarkan Indonesia ke skala global. Fokus kedua adalah digitalpreneurship, dalam rangka mengakomodasi  kebutuhan para alumni INAICTA untuk berkembang lebih lanjut sehingga rencananya akan didirikan jaringan alumni INAICTA. Yang terakhir merupakan fokus pada ekosistem dan komunitas, caranaya dengan merangkul lebih banyak ekosistem, institusi, dan departemen pemerintah yang lain agar karya alumni bisa dimonetisasi.

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, kekuatan kategori lomba ini terletak pada karya game yang pada tahun ini mendapat kategori tersendiri untuk pertama kalinya. Tidak heran, potensi pertumbuhan industri games di Indonesia dianggap menjajikan. Andreas mengungkapkan bahwa hampir 70% dari materi konferensi dan workshop kali ini menggarisbawahi seputar games di Indonesia. Kategori games juga dibagi mendapat kategori karya game hiburan, promosi/iklan, dan edutainment. "Kita juga ingin masuk ke edugames, untuk mewujudkan permainan yang tak hanya menghibur namun bisa ikut mencerdaskan siswa sekolah," ujar Andreas dalam acara peresmian INAICTA 2013 di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Rabu (14/2/2013). Jumlah nominator kali ini juga mencapai 168 peserta terdiri dari keseluruhan kategori lomba

Pada malam pengumuman yang dibuka oleh Tifatul Sembiring Menteri Komunikasi dan Informatika RI, bertempat di Jakarta Convention Center, Senayan (JCC) tersebut karya para nominator dipamerkan kepada publik komunitas robot dan games terpilih. Tidak lupa, acara INAICTA 2013 yang mengusung teman A Nation of Possibilities dilengkapi dengan konferensi dan workshop yang diisi oleh pakar ICT. Eksebisi, workshop, dan konferensi INAICTA disesuaikan dengan tren yang tengah berlangsung di Indonesia.

Selama tujuh bulan pelaksanaannya, sekitar 60 peserta yang tersiri dari personil Kementerian Keminfo RI, komunitas digital dan nondigital baik akademisi maupun praktisi, serta mahasiswa terlibat aktif dalam kepanitiaan ajang tahunanbergengsi ini. Tiga penghargaan diberikan untuk tiap kategori di INAICTA 2013 ini yaitu Winner, Merit, dan Special Mention.  Penjurian dari 168 nominator INAICTA 2013 dilakukan dalam dua tahap yaitu seleksi awal atau penyortiran dari dua puluh satu kategori yang ada dan penjurian final yang berbentuk presentasi langsung nominator du hadapan para juri. Dari lebih dari 1000 akun pendaftar melalui website INAICTA, panitia mendapati sekitar 15% di antaranya memilih kategori games, baik untuk pelajar, perguruan tinggi, maupun umum.

Setelah melalui penilaian dari inovasi, keunikan, fungsi dan fitur, penerapan teknologi, serta manfaat dewan juri menetapkan karya-karya terbaik INAICTA 2013 yang akan mewakili Indonesia pada ajang kompetisi ICT regional. Andreas kembali mengatakan bahwa setiap tahunnya perwakilan dari INAICTA akan dikirim ke Asia Pacific ICT Award (APICTA). Indonesia mendapat dua penghargaan utama dan lima juara posisi kedua di beberapa kategori APICTA 2012 lalu. Dengan meningkatnya kualitas karya para finalis pada tahun ini, Andreas optimis tahun ini Indonesia mampu menyabet penghargaan pada APICTA mendatang.

Sebagai wadah karya inovatif dan pendukung ekosistem karya digital kreatif Indonesia, INAICTA sebagai kelanjutannya akan mempertemukan para pemenang dengan nama-nama besar sebagai salah satu cara menghubungkan teknokreator dengan dunia industri. Pada acara yang berjudul "Investor Night" tersebut, para pemenang kembali diundang untuk berdiskusi bersama sehingga potensi ketertarikan industri pada karya yang telah dikembangkan mampu menjadi sebuah pembelajaran awal memasuki  industri bisnis.