ITB Raih 2 Penghargaan SPADA Award 2021
Oleh Adi Permana
Editor Adi Permana
BANDUNG, itb.ac.id—Institut Teknologi Bandung menerima dua penghargaan SPADA Award tahun 2021 dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek), Kemendikbudristek. Kedua kategori itu adalah Perguruan Tinggi Terbaik dengan Dukungan Institusi terhadap Pembelajaran Daring dan Perguruan Tinggi Terbaik Pelaksanaan Pembelajaran Daring.
Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Diktiristek, Prof. Aris Junaedi mengatakan, apresiasi ini diberikan sebagai wujud penghargaan kepada insan perguruan tinggi baik itu dosen maupun institusi dalam mendukung pelaksanaan pembelajaran daring. Rangkaian pelaksanaan sudah diselenggarakan sejak Agustus 2021 dengan mengumumkan kepada perguruan tinggi dan dosen dalam tiga kategori.
Penilaian yang dilakukan melalui pengisian angket dengan beberapa kriteria penilaian yang telah ditetapkan pada masing-masing kategori. “Dengan diberikannya apresiasi ini diharapkan jumlah perguruan tinggi dan mata kuliah yang dapat di-sharing kepada SPADA Indonesia dapat meningkat dan tentunya dapat meningkatkan akses terhadap materi pembelajaran yang berkualitas dan bermutu,” ujarnya dalam laporan apresiasi SPADA Award 2021, Selasa (14/12/2021).
Atas apresiasi tersebut, Direktur Direktorat Pengembangan Pendidikan (Ditbangdik) ITB, Yusep Rosmansyah, S.T., M.Sc., Ph.D., menyampaikan bahwa ini merupakan buah dari kerja keras yang telah dilakukan oleh semua elemen ITB dalam pengembangan pembelajaran daring. Apresiasi ini adalah hasil dari kerja bersama-sama karena dalam pelaksanaan pembelajaran daring banyak arahan dari Rektor, WRAM, dan WRURK, serta masukan dari dosen dan fakultas/sekolah.
“Kita bersyukur atas penghargaan ini, meskipun kita tidak menarget hal tersebut. Ditbangdik hanya menjalankan tupoksi dalam meningkatkan proses pembelajaran sebaik dan seefektif mungkin,” ujarnya kepada Humas ITB, Kamis (16/12/2021).
Ditbangdik ITB adalah salah satu direktorat yang diberi amanat untuk menyelenggarakan transformasi digital menuju Pendidikan ITB 4.0. Yusep mengatakan, ada beberapa aspek yang telah dilakukan oleh ITB dalam rangka transformasi digital pendidikan di ITB. Aspek pertama yaitu peningkatan sumber daya manusia. “Kita melakukan pelatihan dan kemampuan internal di Ditbangdik. Setelah tim internal sudah meningkat kemampuannya barulah kita melakukan workshop pelatihan untuk seluruh dosen, lalu melakukan pelatihan kepada tendik fakultas/sekolah,” ujarnya.
Aspek kedua, lanjutnya, Ditbangdik juga meningkatkan kualitas sarana-prasarana studio pembelajaran, baik dari sisi perangkat keras (komputer, kamera, dll) dan perangkat lunak dengan membuat Learning Management System (LMS) Edunex. “Sampai sekarang LMS Edunex sedang masuk tahap ke-3 dalam pengembangannya,” jelas Yusep.
Aspek ketiga dari proses pelayanan pendidikan. Saat ini Ditbangdik ITB sudah mengantongi sertifikat ISO 9001:2015, dan sedang menambah ke ISO 21001:2018. “Software yang mendukung hal ini, seperti aplikasi care center dan dashboard pemantauan progres kita adakan. Pokoknya, segala aspek transformasi diterapkan di segala lini, mulai dari SDM, teknologi, proses, dan manajemennya,” ujarnya.
Yusep menegaskan, perjalanan masih panjang, pengembangan pembelajaran oleh Ditbangdik akan terus dilakukan. Ke depannya yang tengah menjadi konsen adalah memulai pemutakhiran pembelajaran multikampus baik itu di kampus Cirebon, Jatinangor, maupun Ganesha. Sehingga nantinya, mahasiswa dapat kuliah di mana saja dengan kualitas pelayanan yang sama. Selain itu, Yusep mengungkapkan transformasi pendidikan di ITB dilakukan pada empat aspek, yaitu transformasi SDM, teknologi, proses, dan tata kelola informasi.
Apresiasi SPADA Award 2021 sendiri merupakan salah satu upaya Ditjen Diktiristek untuk mendorong perguruan tinggi memanfaatkan teknologi digital dalam pembelajaran guna memperluas jangkauan sumber belajar yang bermutu agar mahasiswa bisa mengambil mata kuliah di luar program studinya.
ITB turut berperan dengan mengembangkan dan mengelola LMS untuk mendukung tujuan tersebut, yaitu SPADA Dikti (https://spadadikti.id). Dengan dukungan LMS SPADA Dikti ini, mahasiswa dari satu perguruan tinggi tertentu dapat mengikuti suatu mata kuliah bermutu dari perguruan tinggi lain dan hasil belajarnya dapat diakui oleh perguruan tinggi di mana mahasiswa tersebut terdaftar.