ITB Raih Predikat Perguruan Tinggi Non Vokasi Terbaik di Indonesia

Oleh Fivien Nur Savitri, ST, MT

Editor Fivien Nur Savitri, ST, MT


BANDUNG, itb.ac.id - Institut Teknologi Bandung (ITB) menempati Peringkat Pertama Perguruan Tinggi Non Vokasi dari Klaster 1 Perguruan Tinggi yang diumumkan oleh Dirjen Kelembagaan Iptek dan Dikti Kemenristekdikti, di jumpa pers, usai upacara peringatan HUT RI, di Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspitek), 17/8/2018, di Serpong. 

Berbeda dengan tahun sebelumnya, penilaian tahun ini terdapat penambahan satu komponen penilaian di komponen utama, yaitu Kinerja Inovasi. Lima komponen utama yang digunakan untuk menilai performa perguruan tinggi di Indonesia tahun 2018, yaitu Kualitas Sumber Daya Manusia, Kualitas Kelembagaan, Kualitas Kegiatan Kemahasiswaan, Kualitas Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat, serta Kualitas Inovasi.

Direktur Jenderal Kelembagaan Iptek dan Dikti Patdono Suwignjo mengatakan, klasterisasi ini dilakukan untuk memetakan perguruan tinggi Indonesia yang berada di bawah naungan Kemenristekdikti guna meningkatkan mutu perguruan tinggi secara berkelanjutan dalam melaksanakan Tridharma perguruan tinggi.

Adapun perguruan tinggi non-vokasi yang masuk pada Klaster 1 terurut sesuai dengan skornya adalah sebagai berikut: 
1. Institut Teknologi Bandung (3,57)
2. Universitas Gadjah Mada (3,54)
3. Institut Pertanian Bogor (3,41)
4. Universitas Indonesia (3,28)
5. Universitas Diponegoro (3,12)
6. Institut Teknologi Sepuluh Nopember (3,10)
7. Universitas Airlangga (3,03)
8. Universitas Hasanuddin (2,99)
9. Universitas Padjadjaran (2,95)
10. Universitas Andalas (2,88)
11. Universitas Negeri Yogyakarta (2,83)
12. Universitas Brawijaya (2,82)
13. Universitas Pendidikan Indonesia (2,70)
14. Universitas Negeri Malang (2,61)

"Klasterisasi ini juga dapat dijadikan dasar bagi Kemenristekdikti untuk melakukan pembinaan perguruan tinggi dalam rangka meningkatkan kualitas perguruan tinggi di Indonesia, penyusunan kebijakan untuk meningkatkan kualitas perguruan tinggi, serta memberikan informasi kepada masyarakat umum mengenai performa perguruan tinggi di Indonesia," ungkap Patdono Suwignjo dalam siaran persnya.