ITB Startup Bootcamp 2024 Bekali Peserta Keterampilan Membangun Startup
Oleh M. Naufal Hafizh
Editor M. Naufal Hafizh
BANDUNG, itb.ac.id – ITB Startup Bootcamp 2024 digelar di Galeri CC Timur ITB Kampus Ganesha, Sabtu (29/06/2024). Salah satu sorotan utama dari acara ini adalah sesi “Starting Up” yang memberikan pemahaman mendalam tentang dunia startup dan bagaimana memulai serta mengelola sebuah startup dengan baik.
Kelompok Starting Up ini mencakup lima pos dengan materi yang berbeda-beda, yang diberikan oleh para pemateri yang berpengalaman di bidangnya. Dalam setiap pos, para peserta diberikan kesempatan 15-20 menit untuk mendalami sekaligus berdiskusi terkait materi yang disampaikan.
Pos pertama, peserta diajak belajar “How to Start a Team” oleh Farih Muwaffaq, yang memberikan wawasan tentang pentingnya membangun tim solid dan efektif sebagai bekal awal membentuk startup. Farih menekankan, dalam membangun startup, tidak mungkin berjalan sendiri. Diperlukan tim yang kuat dengan spesialisasi di berbagai bidang untuk membantu skala bisnis.
Dia berbagi cara memilih anggota tim berdasarkan kompetensi, kepribadian, dan diversitas. Tim yang baik, menurutnya, harus terdiri atas individu-individu yang memiliki concern yang sama dan siap berjuang bersama, bukan hanya berorientasi pada uang. Farih menekankan pentingnya manajemen tim yang baik, pembagian peran yang jelas, dan penggunaan berbagai tools manajemen untuk melacak kinerja setiap anggota.
Selanjutnya, materi “Administration, Legal, and Tax” oleh M. Gani Kurnia berfokus pada pentingnya aspek administrasi, legalitas, dan perpajakan dalam menjalankan startup. Gani menguraikan bahwa tidak sedikit startup yang gagal bukan karena ide bisnis yang buruk, idenya sudah baik, tetapi karena kurangnya pemahaman dan kepatuhan terhadap regulasi hukum dan pajak. Beliau mengajak peserta memahami berbagai jenis badan hukum yang cocok untuk startup, proses pendaftaran usaha, serta pentingnya mengelola aspek perpajakan sejak awal. Memahami dan mematuhi regulasi ini bukan hanya membantu menghindari masalah hukum di kemudian hari, tetapi juga memberikan kredibilitas lebih bagi startup di mata investor.
Materi pada pos ketiga, “Effective Ways to Start a Business” yang disampaikan oleh Yoel Tristan, menekankan pentingnya membangun fondasi yang kuat dalam memulai bisnis startup. Yoel berbagi pengalaman pribadinya dalam menjalankan bisnis coffee shop, menekankan bahwa ide yang bagus saja tidak cukup tanpa eksekusi yang tepat. Dia menjelaskan tentang pentingnya riset pasar dan validasi ide sebelum meluncurkan produk. Dalam sesi ini, peserta diajak untuk memahami bahwa kesuksesan dalam bisnis membutuhkan perencanaan yang matang dan kesabaran dalam menghadapi tantangan yang ada.
Di pos keempat, “Branding and Marketing Basic” oleh Arius Friyansyah, peserta mendapatkan pengetahuan tentang dasar-dasar branding dan strategi pemasaran yang efektif. Arius menjelaskan bahwa perjalanan sebuah brand dari awal hingga bisa dikomunikasikan secara efektif tidak lepas dari branding dan marketing. Beliau menekankan pentingnya memahami target pasar, mengembangkan strategi pemasaran yang sesuai, serta menyusun strategi branding yang kuat, sehingga diharapkan peserta dapat membangun brand yang tidak hanya dikenal, tetapi juga dicintai oleh konsumennya.
Pos terakhir, pos kelima membahas topik “Intro to Agile and Digital Mindset” yang dibawakan Anggy Edo, yang memberikan pandangan tentang pentingnya memiliki mindset yang adaptif dan digital dalam mengelola startup. Edo menjelaskan konsep agile, yang diartikan sebagai sikap yang fleksibel dan responsif terhadap perubahan. Dengan begitu, setiap pelaku startup diharapkan mampu terus berinovasi di tengah pasar yang kompetitif. Dalam sesi ini juga peserta diajak mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif dalam menghadapi tantangan serta memanfaatkan peluang secara optimal.
Reporter: Iko Sutrisko Prakasa Lay (Matematika, 2021)