ITB Tanam Pohon Beringin Bersejarah Berusia 106 Tahun di Kampus Cirebon

Oleh M. Naufal Hafizh, S.S.

Editor M. Naufal Hafizh, S.S.


CIREBON, itb.ac.id – Institut Teknologi Bandung (ITB) menanam pohon beringin bersejarah di ITB Kampus Cirebon, Jumat (19/9/2025). Penanaman ini menjadi simbol penting pelestarian sejarah pendirian ITB sekaligus pengingat akan nilai kebersamaan dan keberlanjutan lingkungan.

Pohon beringin yang ditanam merupakan satu-satunya yang tersisa dari empat pohon beringin yang ditanam pada 4 Juli 1919 saat upacara awal pembangunan Technische Hoogeschool te Bandoeng (THB), cikal bakal ITB. Upacara bersejarah itu dihadiri Wali Kota Bandung saat itu, Bertus Coops, serta perwakilan Koninklijk Instituut voor Hooger Technisch Onderwijs in Nederlandsch-Indië (KIHTONI).

Adapun pohon beringin tersebut diserahkan oleh Ketua Komunitas Circular Dago, Pak Anto, yang juga salah seorang alumni ITB, kepada Rektor ITB pada Sabtu, 12 Juli 2025.

Tidak seperti tradisi peletakan batu pertama, pendirian THB ditandai dengan penanaman empat pohon beringin oleh empat gadis dari latar belakang etnis berbeda, yakni Belanda, Melayu (Indonesia), Tionghoa, dan Indo-Eropa. Keempatnya melambangkan keberagaman masyarakat Hindia Belanda, sementara beringin menjadi simbol kekuatan, keteduhan, dan persatuan.

Rektor ITB, Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, M.T., menegaskan pentingnya momentum ini bagi perkembangan ITB Kampus Cirebon. “Ini adalah suatu peristiwa simbolik. Kita sudah punya kampus (empat), yang ketiga (ITB Kampus Cirebon), sudah mulai meluluskan alumni-alumni hebat. Kita tetap berharap bahwa kampus ini akan tetap hidup dan terus tumbuh untuk menghasilkan sumber daya manusia yang akan menjadi pelopor pembangunan di Indonesia. Pohon ini bukan sekadar pohon, tetapi juga penanda dan pengingat,” ujarnya.

Beliau mengatakan, penanaman pohon ini diharapkan dapat menjadi pengingat bahwa pendidikan di ITB menggabungkan Science, Technology, Engineering, dan Mathematics (STEM) dengan seni dan humaniora. “Mudah-mudahan peristiwa seperti ini dapat abadi dan kita bisa menghasilkan solusi-solusi yang holistik dan berkelanjutan,” katanya.

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Komunikasi, Kemitraan, Kealumnian, dan Administrasi ITB, Dr. Andryanto Rikrik Kusmara, S.Sn., M.Sn., menyampaikan, pohon ini menjadi simbol dan pengingat bahwa ITB harus tetap tumbuh dan terus memberikan kebermanfaatan.

“Saat ini kita semua berada di sini untuk menghargai sebuah inisiasi yang dilambangkan dengan pohon beringin. Pesan ini perlu dijaga bersama-sama,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, selain pimpinan ITB, empat mahasiswi ITB juga turut serta dalam penanaman dan penyiraman pohon beringin, untuk mengingatkan kembali peristiwa penanaman empat pohon beringin pada 4 Juli 1919.

#sejarah itb #pohon beringin #itb kampus cirebon #sdg 13 #climate action #sdg 15 #life on land #sdg 11 #sustainable cities and communities