ITB Terima Kunjungan Kyushu University, Bahas Kolaborasi Riset dan Inovasi

Oleh Ahmad Fauzi - Mahasiswa Rekayasa Kehutanan, 2021

Editor M. Naufal Hafizh


BANDUNG, itb.ac.id — Institut Teknologi Bandung (ITB) menerima kunjungan dari Kyushu University, di Rapim A, Gedung Rektorat ITB, Selasa (27/8/2024). Kunjungan ini dihadiri oleh Rektor ITB, Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D., beserta pimpinan lainnya dan para dekan dari beberapa fakultas/sekolah terkait. Pada pertemuan ini, kedua pihak membahas potensi kolaborasi dan penawaran kerja sama yang dapat dilakukan ke depannya.

Tujuan kunjungan ini di antaranya menjajaki potensi kolaborasi riset antara kedua institusi, memahami praktik pendidikan dan penelitian yang dilakukan oleh ITB, membahas kemungkinan untuk pelaksanaan program pertukaran mahasiswa dan dosen, serta membahas terkait kemitraan industri ITB dan kontribusinya terhadap masyarakat.

Associate Professor dari Kyushu University Institute for Asian and Oceanian Studies (Q-AOS), Fumihito Yokota, Ph.D., MPH., menjelaskan bahwa Kyushu University merupakan perguruan tinggi yang saat ini menempati peringkat ketujuh di Jepang dan memiliki potensi yang besar untuk pengembangan kolaborasi terutama terkait riset dan inovasi dengan ITB.

   

Rektor ITB, Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D., memaparkan bahwa saat ini ITB berfokus pada riset dan inovasi. Hal ini juga didukung dengan adanya science techno park. Beliau juga memaparkan saat ini terdapat beberapa kolaborasi riset antara dosen ITB dengan dosen Kyushu University yang telah berjalan.

Selain itu, kedua belah pihak mendiskusikan terkait kemungkinan program pertukaran mahasiswa ITB ke Kyushu University. Harapannya, program pertukaran ini dapat meningkatkan hubungan antara ITB dengan Kyushu University terutama terkait riset dan inovasi.

ITB menyambut baik tawaran kerja sama dengan Kyushu University, membuka peluang kolaborasi lebih luas dengan perguruan tinggi internasional, dalam hal ini Jepang, sesuai dengan tujuan utama ITB yakni mengembangkan sains, teknologi, dan seni.

Reporter: Ahmad Fauzi (Rekayasa Kehutanan, 2021)