Juara 2 Lomba Esai Nasional, Tim Mahasiswa ITB Rancang Greenhouse Pertanian Berbasis IoT
Oleh Ahmad Fauzi - Mahasiswa Rekayasa Kehutanan, 2021
Editor Anggun Nindita
Serah terima hadiah kepada Tim Gajah Nanem ITB (4/6/2025)(Dok. Tim panitia)
SEMARANG, itb.ac.id – Tim mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) berhasil meraih juara 2 dalam acara lomba esai berjudul “Insightful National Gathering of Innovative Essay (IGNITE) Competition” jenjang perguruan tinggi yang diselenggarakan oleh International Association of Students in Agricultural and Related Sciences (IAAS) LC UNDIP, di Kota Semarang, Sabtu (17/5/2025). Tim ini bernama Gajah Nanem yang beranggotakan Azkia Nayla (Meteorologi, 2024), Dimyati (Teknik Geodesi dan Geomatika, 2024), dan Mahatma Brahmana (Teknik Informatika, 2024).
Esai yang disusun oleh Tim Gajah Nanem mengangkat 4 tema, yakni internet of things (IoT), agriculture, sustainability, dan business.
Terdapat dua tahapan yang dilalui mereka, yakni submit esai dan final. Pada tahapan final ini, diambil lima terbaik untuk melakukan presentasi di Semarang pada tanggal 17 Mei 2025.
Dimyati, salah satu anggota tim menuturkan bahwa mereka membuat inovasi pertanian greenhouse cabai yang berbasis IoT. “Kami membuat inovasi greenhouse tapi sistemnya tuh verticultural. Bedanya dari greenhouse lainnya tuh kami masukkan berupa sensor, ada sensor kelembapan, sensor suhu, dan lain-lain, terus kami juga tambahkan magnet, yang bisa berdampak pada pertumbuhan cabai yang lebih cepat,” tuturnya.
Sistem yang mereka buat juga dapat dikendalikan secara jarak jauh. “Selain (greenhouse) fisik, kita juga bikin website. Jadi kita bisa monitoring lewat jauh, bahkan kita bisa mengatur otomatis lewat HP, misalnya penyiraman,” ungkapnya.
Dimyati menjelaskan bahwa tantangan utama dalam lomba esai ini adalah menyelaraskan waktu dan kesibukan anggota tim yang berasal dari jurusan berbeda. Ia menambahkan, timnya berusaha keras agar kegiatan lomba tidak mengganggu perkuliahan mereka.
Ia berharap, rancangan produknya dapat dikembangakn lagi dan diimplementasikan dalam pertanian Indonesia. “Harapannya produk kami itu kalau dikembangkan lebih lanjut bisa lebih bagus, terlebih latar belakang negara Indonesia yang berbasis pertanian,” ujarnya.
Selain itu, Dimyati menyatakan bahwa perencanaan waktu yang matang sejak jauh hari adalah kunci kemenangan Tim Gajah Nanem. “Kita harus meluangkan waktu dari jauh hari agar kita tidak capek,” pungkasnya.
Reporter: Ahmad Fauzi (Rekayasa Kehutanan, 2021)







