Karya Lemniscate: Pameran Pemodelan Matematika nan Solutif ala Matematika 2014

Oleh Cintya Nursyifa

Editor Cintya Nursyifa

BANDUNG, itb.ac.id - Ramai solusi yang menjanjikan kondisi yang ideal namun melupakan efisiensi. Dengan pemodelan matematika, sinergi solusi dan efisiensi akan menjadi keniscayaan. Latar belakang tersebut ternyata dapat direalisasikan dalam sebuah pameran berjudul "KALEM" (Karya Lemniscate) 2015 pada Sabtu (19/09/15) bertempat di Tunnel ITB. Prof. Akhmaloka sebagai Rektor ITB 2010-2014 pun menyempatkan hadir ke acara yang bertema "Solutive But Fun" ini. Tidak luput pula Prof. Dr. Edy Tri Baskoro selaku Dekan FMIPA dan Dr. Agus Yodi G. selaku Kaprodi S1 Matematika ikut hadir menyaksikan kegiatan ini. Terdapat pameran pemodelan dengan maket-maket tematik, wahana games, dan pameran kartu Mathca. Para panitia pun menyediakan ruang bertanya bagi para pengunjung yang ingin mengetahui berbagai hal mengenai pemodelan matematik dan solusi yang diberikan pada KALEM kali ini.

"Tujuan acara ini adalah meningkatkan kepekaan terhadap berbagai masalah yang ada di ITB," tutur Evi, mahasiswi Matematika 2014, sebagai anggota divisi karya KALEM 2015. Seiring dengan semakin banyaknya kegiatan di kampus ITB, akibat bertambahnya sumber daya manusia yang memiliki kepentingan dalam menggunakan fasilitas di kampus ITB maka dukungan sarana prasarana menjadi urgensi yang tak bisa ditawar lagi. Pameran karya hasil pemikiran mahasiswa Matematika 2014 ini telah menjawab beberapa masalah, terutama mengenai fasilitas di sekitar kampus ITB. Masalah-masalah tersebut di antaranya, desain bangku pada gedung TVST, penambahan jalur teduh, peningkatan kebersihan kolam Intel (Indonesia Tenggelam), dan optimasi area Wi-Fi di sekitar kampus ITB.

Pemodelan sebagai Realisasi Efisiensi Solusi 

Permasalahan di atas telah dijawab dalam bentuk  solusi pemodelan. Dalam mengatasi kesenjangan fasilitas di tiap ruang, ukuran yang terbatas, dan posisi yang terlalu rapat maka dengan mengatur kerapatan kursi sehinggan setiap kursi dapat direnggangkan tanpa mengurangi jumlah kursi yang ada. Selain itu desain kursi disarankan serupa dengan kursi pada GKU (Gedung Kuliah Umum) Barat. Selanjutnya, untuk mengakali pertumbuhan lumut yang sangat cepat, namun tetap memperhatikan lingkungan dan estetika, dipilih aplikasi metode predator-prey dalam pemeliharaan ikan sapu-sapu di kolam Intel diharapkan mampu menyelesaikan persoalan ini. Jumlah ikan ditentukan dengan persamaan diferensial, menggunakan berbagai variabel seperti kecepatan tumbuh lumut, luas kolam, produktivitas, dan lain-lain. "Dengan data yang kami kumpulkan, kami buat optimasinya supaya kolam tetap bersih namun ikan yang dibeli secukupnya," jawab Mudita Gunawan selaku Ketua Pelaksana KALEM 2015.

ITB mempunyai instalasi router Wi-Fi yang sangat memadai, hanya penempatan router (perangkat internet) yang belum sesuai agar jangkauan Wi-Fi semakin optimal. Untuk menentukan tempat yang terbaik untuk meposisikan router, panitia memamerkan rancangan lokasi penempatan router. Kemudian, untuk jalur teduh sendiri dipilih pemodelan dengan membandingkan nilai efisiensi antara jarak terdekat dan jarak jalur teduh yang ada. Nilai efisiensi yang cukup tinggi ternyata semakin mendukung realisasi penambahan jalur teduh pada jarak terdekat. "Kami sudah berkonsultasi dengan dosen-dosen di ITB dan mahasiswa Matematika lainnya, ini hanyalah sebuah tawaran bagi ITB. Harapannya sih bisa dikaji lebih lanjut dan disempurnakan guna mencapai tujuan sebagai kampus yang ideal," tutup Mudita.