Kelompok 14 KKN ITB Dorong Percepatan Digitalisasi dan Reorganisasi Kelembagaan Desa Parungbanteng

Oleh Maharani Rachmawati Purnomo - Mahasiswa Oseanografi, 2020

Editor M. Naufal Hafizh

Kegiatan FGD pada Kamis (15/8/2024) (Dok. Istimewa)

PURWAKARTA, itb.ac.id - Kuliah Kerja Nyata Karsa Desa (KKN-D) ITB 2024 dilaksanakan di Desa Parungbanteng, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Purwakarta pada Agustus 2024.

Salah satu permasalahan yang ditemui adalah berbagai lembaga di desa tersebut belum berfungsi dengan baik. Pemicunya adalah lebih banyak pemuda desa yang merantau sehingga menyulitkan keberjalanan suatu lembaga. Kegiatan-kegiatan pelatihan berbasis pemberdayaan masyarakat yang dilakukan Kelompok 14 merupakan tindak lanjut untuk mengatasinya.

“Kami menyelenggarakan seminar potensi usaha desa pada Sabtu (10/8/2024) untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai potensi di ini. Potensi tersebut kelak bisa dikembangkan menjadi bisnis. Inisiatif ini melibatkan teman-teman dari kelompok tema bisnis serta dosen pembimbing kami, Dr. Harry Nuriman, M.Si. Sebanyak 90 warga hadir mengikuti seminar ini,” ujar Nabiel Putra Santosa (Teknik Kelautan, 2022).

Selanjutnya, para mahasiswa ini mulai menjajaki diskusi dengan perangkat desa melalui kegiatan Focus Group Discussion (FGD). Bahasan utama dalam agenda itu mengenai ekosistem usaha gula aren Desa Parungbanteng yang lesu.

Berdasarkan penuturan dari salah satu Ketua RW, masyarakat lebih diuntungkan jika menjual komoditas gula aren langsung kepada tengkulak dibandingkan melakukan produksi lanjut dan diversifikasi produk. Hal ini dianggap dapat menghambat roda bisnis di Desa Parungbanteng dan diperparah dengan ketergantungan masyarakat terhadap lintah darat.

Mereka mendorong para Ketua RW untuk mengawal pebisnis gula aren di Desa Parungbanteng agar dapat berserikat menghadapi tantangan kolektif yang mengancam perkembangan bisnis, khususnya bagi para penghasil gula aren. Masyarakat sangat mengapresiasi adanya gagasan ini dan berharap sustainabilitasnya terjaga sehingga memberikan manfaat yang positif.

Kegiatan sosialisasi beasiswa dan kewirausahaan di SMAN 01 Sukasari (Dok. Istimewa)

Puncaknya, Kelompok 14 membantu proses digitalisasi pemerintahan desa yang dikemas dalam lokakarya. Dalam lokakarya tersebut, Aparatur Sipil Negara (ASN) dibekali dua materi utama, yakni materi penulisan dan materi pengelolaan akun media sosial. Pemaparannya disampaikan langsung oleh para mahasiswa. Pada pelaksanaannya, perangkat desa itu bisa langsung mempraktikkan materi yang telah diberikan.

“Materi penulisan ditujukan untuk meningkatkan kualitas tulisan pada setiap konten yang diunggah pada laman Desa Parungbanteng. Praktik yang dilangsungkan pada Selasa (20/8/2024) secara otomatis dapat memberikan gambaran tentang materi secara komprehensif dengan cara yang menyenangkan,” beber Nabiel.

Kegiatan FGD di Aula Kantor Desa Parungbanteng (Dok. Istimewa)

Selain itu, mereka juga melakukan sosialisasi beasiswa dan kewirausahaan di SMAN 01 Sukasari. Berkolaborasi dengan Coca-Cola Indonesia pada Rabu (21/8/2024), mereka menyebarkan semangat untuk melanjutkan pendidikan tinggi beserta informasi beasiswa yang dibuka dan mengajarkan cara merintis sebuah usaha. Pada Jumat (23/8/2024), mereka ganti melakukan sosialisasi untuk anak-anak SDN 02 Parungbanteng soal pemilahan sampah.

“Semoga rangkaian kegiatan yang telah kami lakukan ini bisa membuka kesempatan bagi warga Desa Parungbanteng untuk membuka usaha dan upaya menciptakan lapangan pekerjaan baru,” ungkap Nabiel di akhir wawancara.

Reporter: Maharani Rachmawati Purnomo (Oseanografi, 2020)