Kepala ESDM Jabar Ungkap Rencana Aksi Pemprov Menuju Net Zero Emisi pada Simposium PPI ITB
Oleh Anggun Nindita
Editor Anggun Nindita
BANDUNG, itb.ac.id - Kepala Bidang Energi Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jabar, Permadi Mohammad Nurhikmah, menyampaikan berbagai inisiatif serta rencana aksi yang telah dilakukan Pemprov Jabar dalam menghadapi tantangan perubahan iklim, terutama terkait rencana keenergian di daerah. Hal ini diungkapkannya pada acara Simposium Pusat Perubahan Iklim Institut Teknologi Bandung (PPI ITB), yang mengusung tema “Pasca COP28 UNFCCC: Refleksi Tata Kelola Iklim dalam Transisi Energi yang Berkeadilan di Indonesia, Kamis (14/12/2023).
Agenda ini diselenggarakan secara hybrid, dengan kegiatan offline di Conference Hall, Gedung CRCS, ITB Kampus Ganesha, Bandung, serta platform Zoom Meeting.
Dalam paparannya, Permadi menyampaikan berbagai inisiatif dan rencana aksi yang telah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk menghadapi tantangan perubahan iklim, terutama terkait dengan rencana keenergian di daerah.
Permadi menjelaskan bahwa Jawa Barat telah meratifikasi Paris Agreement, dengan target penurunan emisi sebesar 31,89% melalui usaha sendiri dan 43,2% dengan bantuan pihak lain. Ia juga menyebut fokus utama pada energi bersih, terjangkau, dan aman untuk semua, sejalan dengan Peraturan Pemerintah terbaru.
Dalam konteks energi di Jawa Barat, ia menyebut bahwa provinsi ini memiliki potensi energi baru terbarukan (EBT) yang cukup besar. “Melalui pemetaan sumber daya EBT, Jawa Barat memiliki potensi sekitar 192 gigawatt ekuivalen, dengan baru 2% yang dimanfaatkan hingga saat ini,” ujarnya.
Pemprov Jabar juga telah merumuskan Rencana Umum Energi Daerah dengan target porsi EBT sebesar 20% pada tahun 2025 dan 28% pada tahun 2050. Namun, hasil perhitungan menunjukkan bahwa Jawa Barat sudah mencapai 25,81% pada September 2022, mendekati target 2025, yang menandakan perlunya penyesuaian rencana.
Permadi juga menyampaikan bahwa pihaknya sedang merumuskan revisi kebijakan energi nasional, dengan fokus pada dekarbonisasi melalui optimalisasi pemanfaatan energi terbarukan, pengurangan penggunaan energi fosil, pengembangan energi nuklir dan hidrogen, serta teknologi dekarbonisasi lainnya.
Dalam proyeksi energi ke depan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat pun menyoroti efisiensi energi, elektrifikasi sektor industri, penetrasi kendaraan listrik, dan berbagai kebijakan pendukung lainnya untuk mencapai target net zero emisi pada tahun 2055.
“Pemerintah juga berusaha melibatkan sektor swasta dalam investasi konservasi dan efisiensi energi,” ungkap Permadi.
Simposium ini memberikan gambaran jelas tentang komitmen dan langkah-langkah nyata yang diambil oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam menghadapi perubahan iklim dan menuju transisi energi yang berkeadilan. Dengan pemutakhiran rencana dan proyeksi yang disampaikan, diharapkan Jawa Barat dapat menjadi pionir dalam pencapaian target net zero emisi di Indonesia.
Reporter: Hafsah Restu Nurul Annafi (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2019)