Ketua MWA ITB Tegaskan Peran ITB Sebagai Pelopor Pendidikan Teknik di Indonesia
Oleh Indira Akmalia Hendri - Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota 2021
Editor Anggun Nindita
BANDUNG, itb.ac.id - Institut Teknologi Bandung (ITB) menggelar Sidang Terbuka Peringatan 104 Tahun Pendidikan Tinggi Teknik di Indonesia (PTTI) di Aula Barat, ITB Kampus Ganesha, Bandung, pada Rabu (3/7/2024).
Sejak didirikan pada 3 Juli 1920 sebagai Technische Hoogeschool te Bandoeng, ITB telah menjadi pintu gerbang menuju kemajuan peradaban. Selama lebih dari satu abad, ITB terus berkontribusi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan ilmu pengetahuan serta teknologi.
Dengan peringkat ketiga di Indonesia, ke-13 di Asia Tenggara, dan ke-256 di dunia menurut QS World University Rankings 2025, ITB memiliki potensi besar untuk terus maju dan menjadi universitas kelas dunia.
Dalam sambutannya, Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) ITB Budi Gunadi Sadikin, S.Si., CHFC., CLU., yang diwakili oleh Sekretaris Eksekutif MWA ITB, Prof. Irawati M.S., menyatakan kebanggaannya terhadap kontribusi para ilmuwan fisika dalam dunia kesehatan, bidang yang juga digelutinya.
Sambutan tersebut menyoroti beberapa tokoh penting, seperti Wilhelm Conrad Röentgen, pemenang Nobel Fisika pertama pada tahun 1901 yang menemukan mesin X-ray, Pierre dan Marie Curie, pemenang Nobel Fisika tahun 1903 yang penelitiannya tentang radioaktivitas menjadi dasar terapi radiasi untuk pengobatan kanker, serta Niels Bohr, pemenang Nobel Fisika tahun 1922 yang menemukan atom dan mekanika kuantum yang berkontribusi pada pengembangan teknologi pencitraan medis seperti MRI.
Beliau menyampaikan keyakinannya bahwa ITB memiliki peluang besar untuk menjadi universitas kelas dunia dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat.
"Saya percaya ITB memiliki potensi yang amat besar untuk kemajuan bangsa ini. Menduduki peringkat ketiga di tanah air, ke-13 di Asia Tenggara, dan ke 256 perguruan tinggi terbaik di dunia (QS World University Rankings, 2025), ITB menghadapi tantangan sekaligus peluang untuk menjadi universitas kelas dunia dan membawa manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat," ujarnya.
Tata kelola institusi yang baik, termasuk penerapan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dalam manajemen keuangan, penting untuk mencapai kemandirian finansial.
"Oleh karena itu, saya mengajak para alumni, mahasiswa, akademisi, pemerintah, industri, lembaga mitra pembangunan, dan seluruh elemen masyarakat, baik di dalam maupun luar negeri, untuk berkolaborasi demi kemajuan ITB dan kemaslahatan masyarakat pada umumnya," ucapnya.
Menurutnya dengan semangat kebersamaan dan kerja sama berbagai pihak, ITB diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi nyata bagi Indonesia serta dunia.
"Saya mengucapkan selamat memperingati 104 tahun Pendidikan Tinggi Teknik di Indonesia. Semoga ITB semakin sukses menciptakan sejarah bagi kemajuan nusa dan bangsa," pungkasnya.
Reporter: Indira Akmalia Hendri (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021)