Kisah Sukses Mahasiswa ITB Raih 1st Winner of the IBA Asia Pasific Region 2024

Oleh Rayhan Adri Fulvian -

Editor Vera Citra Utami

ITB Team yang terdiri atas lima mahasiswa terpilih sebagai 1st Winner of the IBA Asia Pasific Region, Jumat (8/3/2024). (Dok. ITB Team)

BANDUNG, itb.ac.id - AAPG's Imperial Barrel Award Program (IBA) adalah program tahunan yang diselenggarakan oleh AAPG Foundation untuk mahasiswa pascasarjana geosains dari perguruan tinggi di seluruh dunia. Periode perlombaan dimulai pada Januari hingga Maret 2024 dengan tahap final presentasi di region Asia Pacific.

Institut Teknologi Bandung (ITB) mengirimkan satu tim perwakilannya yang terdiri atas lima mahasiswa, yaitu M. Ryan Sulaiman (S1 Teknik Geologi) sebagai Seismic Interpreter dan Prospect Evaluator; Ahmad Kurniawan P. (S2 Teknik Geologi) sebagai Regional Geologist dan Basin Modeler; Dicky Kurniawan (S2 Teknik Geofisika) sebagai Geophysicist dan Prospect Hunter; Miranda Adiva (S1 Teknik Geologi) sebagai Petrophysicist, Seal Evaluator, dan Pore Pressure Analyst; serta Shinta Ayu P. (S2 Teknik Geologi) sebagai Seismic Interpreter, Structural Geologist, dan Prospect Evaluator.

ITB mengirimkan perwakilannya, ITB Team, untuk AAPG’s Imperial Barrel Award Program. (Dok. AAPG SC ITB)

Mereka memulai lomba pada awal tahun, ketika mereka harus mengolah salah satu basin dengan tektonik saltdome, mulai dari eksplorasi dengan data yang minim hingga ke prospek pengeboran sumur. Dalam hal ini, kemampuan dalam bidang S1 dan S2 sangat diperlukan untuk mencapai hasil yang maksimal. Lomba ini tidak dapat diselesaikan dalam 1-2 minggu, melainkan memerlukan waktu berbulan-bulan dan membutuhkan analisis terintegrasi antara Geologi dan Geofisika.

Beberapa kendala yang dihadapi antara lain dataset yang minim, namun mereka dituntut memberikan hasil yang menarik bagi investor. Hal ini memerlukan kreativitas tinggi agar dapat menghasilkan sesuatu yang berbeda dari yang lain. Arahan dari Faculty Advisor, Prof. Ir. Benyamin Sapiie, Ph.D., sangat berguna dalam membimbing mereka, terutama jika mulai menyimpang dari tujuan yang sebenarnya.

Momen kebersamaan ITB Team di luar persiapan kompetisi. (Dok. ITB Team)

“Rasanya sangat membanggakan bisa membawa nama baik Institut Teknologi Bandung di kancah internasional. Kami telah belajar banyak sepanjang proses ini, baik dari segi teknis maupun manajerial, yang tentunya akan menjadi bekal berharga bagi karier kami di masa depan,” ujar Ryan.

Prestasi ini menunjukkan dedikasi dan kerja keras tim dalam menghadapi tantangan kompetisi yang sangat kompetitif ini. Dibutuhkan persiapan yang matang berupa diskusi perencanaan, penjadwalan presentasi, mencari bimbingan dari mentor, dan persiapan lainnya dalam meraih kesuksesan. Harapannya setelah meraih peringkat pertama di region Asia Pacific, perjuangan dan keberhasilan mereka dapat menjadi acuan mahasiswa lainnya untuk terus semangat berprestasi.

Reporter: Rayhan Adri Fulvian (Teknik Geofisika, 2021)