KKP ITB Gelar Rapat Anggota Tahunan untuk Tahun Buku 2022
Oleh Adi Permana
Editor Adi Permana
BANDUNG, itb.ac.id—Pengurus Koperasi Keluarga Pegawai (KKP) Institut Teknologi Bandung (ITB) menggelar Rapat Anggota Tahunan (RAT) KKP Tahun Buku 2022 di Gedung Campus Center Timur ITB, Kampus ITB Jl. Ganesha, Sabtu (13/5/2023). RAT ini diikuti oleh pengurus, pengawas, anggota, dan mitra KKP-ITB.
Kegiatan ini diawali dengan laporan dari ketua panitia RAT KKP-ITB Mulyadin, M.Ak., kemudian sambutan dari Ketua KKP-ITB, Prof. Dr. Ir. Yan Rizal, Dipl. Geol., dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua Dekopinda Kota Bandung yang diwakili oleh Dadang Suherman, dan sambutan sekaligus membuka kegiatan RAT oleh Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil, dan Menengah Kota Bandung Drs. Atet Dedi Handiman.
RAT Tahun Buku 2022 berisi laporan pertanggungjawaban pengurus dan pengawas KKP-ITB Tahun Buku 2022 dan Rencana Kerja Tahun Buku 2023. Kemudian, juga disampaikan Laporan Tim Evaluasi LPJ dan Pengurus KKP-ITB Tahun Buku 2019-2021 (kepengurusan lama).
Ketua KKP-ITB periode 2022-2023 Prof. Dr. Ir. Yan Rizal, Dipl. Geol., mengatakan, RAT ini bertujuan untuk melaporkan kegiatan-kegiatan apa saja yang telah dilakukan selama tahun buku 2022. "Yang paling penting disampaikan dalam RAT ini adalah laporan pertanggungjawaban keuangan," kata Prof. Yan Rizal.
Prof. Yan menegaskan bahwa RAT Tahun Buku 2022 merupakan momentum bagi KKP ITB untuk melakukan pembenahan dan perubahan. Upaya tersebut juga didukung oleh Dinas Koperasi UMKM Kota Bandung dan Dekopinda Kota Bandung. Salah satu bentuk dukungan tersebut adalah memberikan hibah bantuan pelaksanaan audit keuangan kepada KKP-ITB.
Dalam laporan kegiatan yang disampaikan, selama tahun buku 2022 KKP ITB beberapa sektor bisnis yang dikelola meliputi: simpan pinjam, waserda, travel dan rental, serta pujasera. Selain itu, KKP ITB juga memiliki kegiatan non-usaha seperti industri kopi (roastery dan coffee shop) dan air minum dalam kemasan. Sebagai informasi, saat ini anggota KKP ITB berjumlah sekitar 1700 anggota dan memiliki nilai aset kurang lebih sekitar Rp2,8 miliar.
"Dalam RAT ini kita akan melakukan evaluasi dan menyusun langkah kita ke depan, tentu tujuannya harus lebih baik dari tahun sebelumnya. Kalau yang urgen dari kepengurusan sebelumnya, adalah kita ingin melakukan pembenahan manajemen," ujar pria yang sudah aktif di KKP ITB selama lebih dari 9 tahun itu.
Dia menambahkan, kesulitan KKP saat ini adalah mengembalikan kepercayaan dari para anggotanya. Sebab, banyak anggota yang keluar dari KKP. Untuk itu, target utama kepengurusan baru adalah merangkul kembali anggota-anggota yang keluar untuk menjadi keanggotaan KKP ITB lebih banyak lagi dan mempertahankan anggota yang masih aktif.
"Kita akan membuat program-program sehingga anggota tahu bahwa koperasi itu sangat diperlukan. 'Kan selama ini mereka merasa koperasi ini kurang diperlukan," ujarnya. Salah satu contoh program yang sudah dilakukan yaitu masa peminjaman uang, dari awalnya masa tunggu 6 bulan kini menjadi hanya 2 minggu.
Prof. Yan juga mengatakan, pandemi COVID-19 menjadi salah satu faktor terpuruknya usaha KKP-ITB. Hal itu juga diperparah dari sisi mentalitas anggota KKP ITB. "Tugas kita sekarang adalah mengembangkan diri mencari pemasukan baru," jelasnya.
Saat ini, KKP ITB diberi kepercayaan oleh ITB untuk mengelola Kantin ITB sehingga sektor usaha tersebutlah yang menjadi penyumbang terbesar dari bisnis KKP-ITB. Selain itu, sektor bisnis yang memiliki pemasukan besar lain berasal dari Waserda. Sementara unit usaha lain masih berjalan tetapi perlu dilakukan peningkatan. Ia optimistis KKP-ITB akan semakin baik lagi di kepengurusan yang baru dengan pembenahan yang akan dan sedang dilakukan.
Foto: Adi Permana (Biro Komunikasi dan Humas ITB)