Kolaborasi Berkelanjutan Coway dan ITB: Mencetak Inovator Muda di Sektor Pengolahan Air Masa Depan

Oleh M. Naufal Hafizh

Editor M. Naufal Hafizh

Dari kiri ke kanan: Direktur Direktorat Kawasan Sains dan Teknologi (DKST) ITB, Ir. R. Sugeng Joko Sarwono, M.T., Ph.D.; penerima beasiswa “Coway Future Water Scholarship” Putri Rachel Anaya Pasaribu, Faiz Syawel Avenzuhr, Alifia Indrasari Boemara; dan Presiden Director Coway Indonesia, Tony Cho, berfoto bersama dalam prosesi penandatanganan di CRSCS, ITB Kampus Ganesha. (Dok. PT Coway International Indonesia)

JAKARTA, itb.ac.id – Coway, perusahaan pemurni air dan udara nomor satu Korea Selatan, kembali menggandeng Institut Teknologi Bandung (ITB) dalam kolaborasi pengelolaan Coway Water Quality Laboratory (WQL) yang telah terjalin sejak tahun 2022. Keberlanjutan kerja sama ini ditandai secara simbolis dengan penandatanganan “Coway Future Water Innovator Scholarship”, wujud dukungan Coway kepada ITB pada Jumat, 23 Agustus 2024. Acara ini turut melibatkan Tony Cho, Presiden Direktur Coway Indonesia bersama Ir. R. Sugeng Joko Sarwono, M.T., Ph.D. selaku Direktur Direktorat Kawasan Sains dan Teknologi (DKST) ITB.

Joko Sarwono, Ph.D., menyatakan apresiasi terhadap Coway. “Kerja sama industri menjadi sesuatu yang mutlak harus dilakukan. Keberadaan Coway sebagai partner menjadi hal yang strategic di dalam melaksanakan kegiatan pendidikan dan penelitian. Mewakili Rektor, Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D., tentu saja saya mengucapkan terima kasih banyak. Kemudian terkait beasiswa, mudah-mudahan setelah lulus mahasiswa-mahasiswa ini dapat menjadi duta bagi ITB dan dapat mengembangkan teknologi bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya.

Sehari sebelumnya, pada tanggal 22 Agustus 2024, Coway memenuhi undangan ITB untuk berpartisipasi dalam CEO Summit 2024, acara yang ditujukan bagi para pemimpin industri, peneliti, dan startup untuk bertukar pikiran, menjalin kemitraan, serta memamerkan hasil riset dan inovasi terkini. Pada diskusi panel kluster teknologi dan penyediaan air, bersama dengan Rahadian Isnoor, Chief of Service Division Coway Indonesia memaparkan materi mengenai teknologi pemurnian air rumah tangga yang merupakan spesialisasi Coway.

ITB melalui DKST--yang sebelumnya bernama Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan (LPIK)--memiliki andil besar dalam tonggak sejarah ekspansi Coway di Indonesia. ITB sebagai institusi pendidikan terkemuka dan berpengalaman dalam penelitian air di Indonesia, melibatkan para ahlinya untuk mengembangkan proyek kolaborasi WQL. Berbekal pengalaman lebih dari tiga puluh tahun di bidang pemurnian air, melalui kolaborasi ini, Coway semakin memperkokoh posisinya sebagai penyedia solusi bagi permasalahan air minum bersih di Indonesia lewat fasilitas analisis air dan water map. Diharapkan WQL tidak hanya berfungsi sebatas sarana edukasi bagi pelanggan Coway terkait kualitas air, namun menjadi pilar masa depan untuk lingkungan yang bersih dan sehat.

Coway Future Water Innovator Scholarship menjadi sorotan utama. Setelah menjadikan pemberian beasiswa untuk ITB sebagai program tahunan, kali ini beasiswa secara khusus ditujukan untuk mahasiswa Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan yang mendalami penelitian terkait pengolahan air. Adapun beasiswa ini telah diberikan kepada sepuluh mahasiswa berprestasi, yakni Alifia Indrasari Boemara, Putri Rachel Anaya Pasaribu, Faiz Syawel Avenzuhr, Najla Mutiari Zalfa, Shafira Rafayola, Nidha Resti, Chresya Nauli, Adelia Pramesti, Ashifa Pramita Nurfitriani, dan Purify Rinukti Sabila Aji.

Rofiq Iqbal, S.T., M.Eng., Ph.D., Sekretaris Bidang Teknologi Transfer DKST ITB, mengungkapkan, “Sebagai peneliti yang terjun di banyak penelitian air bersih, saya sedang bekerja sama dengan program studi teknik kimia di bidang membran, yang juga merupakan basic dari Coway. Mahasiswa yang saya libatkan dalam beasiswa ini adalah mereka yang penelitiannya berkaitan dengan teknologi membran yang dapat menyaring kotoran seperti partikel halus dan virus dari komponen air. Kemudian karena penelitian itu membutuhkan biaya, Kami berharap pembiayaan dari Coway para mahasiswa terpilih dapat terbantu dan riset mereka.”

Selain dalam bentuk beasiswa, Coway juga memberikan donasi berupa water purifier dan air purifier yang ditempatkan di Masjid Al-Jabbar dan Gedung Kuliah Umum, yang masih berada di area kampus ITB Jatinangor. Kegiatan ini sejalan dengan program CSR Coway yang menargetkan tempat ibadah serta area publik lainnya. Pemberian donasi diwakili oleh Dr. Dian Rosleine S.Si., M.Si., yang merasa keberadaan produk Coway sejalan dengan nilai sustainability dan konsep green building yang diterapkan di ITB Jatinangor.

Menurut Presiden Direktur Coway Indonesia, Tony Cho, rangkaian program CSR untuk ITB merupakan manifestasi Coway untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik, sehingga masyarakat luas dapat menikmati air dan udara bersih, yang merupakan hak dasar setiap orang. Beliau menambahkan, “Perjalanan Coway di Indonesia selalu beriringan dengan hal-hal baru. Dalam perjalanan tersebut, saya merasa sangat senang karena kami bisa melaluinya dengan ITB lewat kerja sama yang berkelanjutan. Sebagai pemimpin industri, kami percaya bahwa penting untuk mendukung para mahasiswa ITB yang luar biasa untuk tumbuh menjadi inovator lingkungan di masa depan.”


scan for download