Kolaborasi ITB dan ILOA, Buka Peluang Baru bagi Riset Astronomi

Oleh Anggun Nindita

Editor Anggun Nindita

BANDUNG, itb.ac.id - Pusat Sains Teknologi Dan Inovasi Keantariksaan Institut Teknologi Bandung (PSTIA ITB) melaksanakan seminar Moon Missions bekerja sama dengan International Lunar Observatory Association (ILOA), pada Selasa (21/1/2025) di Amphitheater DPITM, CRiMSE Building, ITB Kampus Ganesha.

Seminar ini menghadirkan Direktur ILOA Steve Durst, sebagai pembicara utama, dan Dr. Chatief Kunjaya, M.Sc., dari Kelompok Keahlian (KK) Astronomi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) ITB sebagai moderator.

Dalam paparannya, Durst menjelaskan tentang misi utama ILOA, yaitu memperluas pemahaman umat manusia tentang kosmos melalui observasi dari permukaan Bulan. Bulan dipandang sebagai lokasi ideal untuk pengamatan astronomi karena sifatnya yang unik, seperti tingkat radio yang rendah di sisi jauh Bulan, kestabilan sebagai platform observasi, dan ketersediaan wilayah permanen yang gelap untuk studi infrared.

International Lunar Observatory Association (ILOA) Moon Missions, Selasa (21/1/2025).

Beliau memaparkan berbagai misi unggulan, termasuk ILO-1 dan ILO-2, yang bertujuan untuk menangkap gambar pertama galaksi dan melakukan observasi astronomi. Salah satu fokus utama adalah wilayah kutub selatan Bulan, yang menawarkan akses hampir kontinu terhadap sinar matahari untuk energi dan kedekatan dengan es air yang berpotensi digunakan untuk kebutuhan masa depan.

"Selain itu, misi ini juga mendukung pengamatan perubahan iklim Bumi, peringatan badai matahari, dan eksplorasi objek dekat Bumi (NEO)," ujarnya.


Tak hanya itu, beliau menjelaskan kolaborasi internasional ILOA dengan berbagai negara, termasuk kolaborasi Asia Tenggara yang melibatkan akademisi dari ITB, Universitas Nasional Malaysia (UKM), dan lembaga lainnya. Proyek seperti ILO-C, yang direncanakan meluncur pada 2026, menjadi bukti nyata kolaborasi global dalam inovasi keantariksaan.

Kemudian, Direktur ILOA melakukan kunjungan ke Rektorat ITB, dan disambut hangat oleh Rektor ITB Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, M.T.

Agenda kunjungan ini berfokus pada proyeksi pengembangan kolaborasi akademik dan penelitian, terutama dalam eksplorasi antariksa. ILOA, yang dikenal sebagai salah satu organisasi terkemuka dalam observasi dan eksplorasi Bulan, menyatakan ketertarikannya untuk bekerja sama dengan ITB dalam berbagai inisiatif ilmiah.

Sementara itu, ITB dengan reputasinya sebagai salah satu institusi pendidikan tinggi yang aktif dalam keilmuan antariksa dan aerospace, dinilai sebagai mitra potensial untuk kolaborasi jangka panjang.

Kunjungan Direktur ILOA, Steve Durst, yang disambut hangat oleh Rektor ITB, Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, M.T.

“Jika berbicara tentang antariksa di Indonesia, ITB adalah institusi pendidikan yang memiliki kerja sama akademik paling banyak di bidang ini. Kami percaya, kolaborasi dengan ILOA dapat mempercepat pengembangan riset astronomi di masa yang akan datang," ujar Prof. Tata.

Kunjungan ini menandai awal dari hubungan yang lebih erat antara ITB dan ILOA, dengan tujuan membangun kerja sama yang strategis dalam pengembangan ilmu pengetahuan antariksa dan astronomi.

#iloa #antariksa #kolaborasi