Program MBKM Ajak Mahasiswa ITB Gali Soft Skills dan Hard Skills

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana


BANDUNG, itb.ac.id--Berdasarkan suvei yang dilakukan Ditjen Dikti, pengalaman belajar di luar kampus mendapatkan penilaian dengan value tertinggi. Selama berkuliah mahasiswa bisa mengembangkan minat dan bakatnya dari mana saja. Opsi-opsi yang tersedia di luar sana bisa meningkatkan soft skills ataupun hard skills untuk mempersiapkan diri dengan kebutuhan zaman.

Oleh karena itu, program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang diinisasi oleh Kemendikbudristek akan menjadi sarana unggulan untuk mendukung kemerdekaan mahasiswa dalam mencapai proses pembelajarannya. Demikian terungkap dalam MBKM Talks yang diselenggarakan oleh Direktorat Pendidikan ITB, Senin (5/7/2021) lalu.

Acara tersebut menghadirkan Tjokorde Walmiki Samadhi, S.T, M.T., Ph.D. (Dosen FTI ITB), Sapto Wahyu Indratno, S.Si., M.Sc., Ph.D. (Dosen FMIPA ITB), Dr. Paramashanti, S.T., M.T. (Kepala Subdirektorat Administrasi Pendidikan ITB), Alfend Rudyawan, S.T, M.Sc., Ph.D. (Dosen FITB ITB), dan Dr.techn. Ir. Arief Hariyanto (Direktur Pendidikan ITB) dengan dipandu oleh Dr. Dianika Lestari, S.T., M.T. (Dosen FTI ITB).

MBKM memberikan imbalan kepada mahasiswa yang mengambil kegiatan di luar kampus setara dengan SKS yang ditawarkan. Ada delapan program yang berada dalam ruang lingkup MBKM di antaranya pertukaran pelajar, magang/praktik kerja, asistensi mengajar di satuan pendidikan, penelitian/riset, proyek kemanusiaan, kewirausahaan, studi/proyek independen, dan membangun desa/Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik.

Sapto menjelaskan, dari sekian banyaknya opsi program yang ditawarkan, mahasiswa berhak mengajukan maksimal tiga semester kegiatan MBKM dengan rincian 1 semester di prodi lain di ITB dan 2 semester di luar ITB.

MBKM terdiri atas program yang langsung diselenggarakan oleh Kemendikbudristek seperti IISMA (Indonesian International Student Mobility Award) dan Kampus Mengajar serta yang diselenggarakan oleh pihak lain seperti kerja sama ITB-Unpad.

Salah satu kegiatan pertukaran pelajar yang dibuka tiap semester oleh ITB adalah Outbond Student Exchange (OSE). OSE pada pelaksanaannya mengajak mitra universitas luar negeri untuk saling memberikan kesempatan pada mahasiswanya.

“OSE terbagi menjadi dua di antaranya regular dan GE3. Sama saja hanya perbedaannya pada pilihan regular bentuk esai disampaikan melalui video,” kata Paramashanti.

Semua informasi mengenai OSE dan pertukaran mahasiswa bisa diakses pada akun-akun resmi International Relation Office (IRO) ITB. Konversi SKS OSE disesuaikan dengan negara mana yang menjadi tujuan. OSE ini bersifat self-funded artinya pembiayaan ditanggung mahasiswa yang berminat, namun tidak menutup kemungkinan juga untuk menerima beasiswa subsidi baik dari universitas luar negeri yang dituju maupun dari pihak lain.

ITB sangat mengharapkan adanya akses kemudahan dalam kemerdekaan belajar ini bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh mahasiswa ITB. Semua yang didapatkan dari program ini tentunya demi kebaikan yang bisa diambil oleh mahasiswa yang mau menjalaninya.


Reporter: Lukman Ali (Teknik Mesin/FTMD, 2020)