Kolaborasi Perguruan Tinggi dan Industri: Kunci Peningkatan Produktivitas Riset

Oleh Najma Shafiya - Mahasiswa Teknologi Pascapanen, 2020

Editor M. Naufal Hafizh


BANDUNG, itb.ac.id - Institut Teknologi Bandung (ITB) menjadi tuan rumah gelaran “Rapat Koordinasi Relevansi dan Produktivitas Riset Perguruan Tinggi” yang dilaksanakan di Aula Timur, ITB Kampus Ganesha, Kamis (8/8/2024).

Kegiatan ini dihadiri oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Dr. Drs. Herman Suryatman, M.Si., Direktur Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat Kemendikbudristek, Prof. M. Faiz Syuaib, M.Agr., Sekretaris Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka, Kementrian Perindustrian Riefky Yuswandi, S.T., M.Comm., pimpinan perguruan tinggi di Jawa Barat, hingga dosen dan peneliti.

Direktorat Kawasan Sains dan Teknologi (DKST) ITB, Prof. Ir. Taufan Marhaendrajana, M.Sc., Ph.D., menyampaikan bahwa riset adalah aktivitas utama dari perguruan tinggi yang hasilnya dapat mendukung pembangunan dan kemajuan suatu bangsa. Sebagai perguruan tinggi dengan sejarah panjang berkaitan dengan inovasi, invensi, dan sumber daya manusianya yang berkualitas, ITB berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas riset yang dihasilkan.

   

Isu kontemporer dan perubahan zaman saat ini telah menjadi permasalahan bangsa sehingga perguruan tinggi harus mampu beradaptasi dengan mengarahkan riset yang dihasilkan untuk dapat memberikan solusi. Beliau menambahkan bahwa relevansi dan produktivitas riset menjadi indikator utama yang menentukan kualitas dan dampak dari riset yang dilakukan.

Tanggung jawab inilah yang kemudian menggiring perguruan tinggi menghasilkan pengetahuan baru yang relevan dengan kebutuhan masyarakat dan industri. “Perguruan tinggi memiliki tanggung jawab besar dalam menghasilkan pengetahuan baru yang relevan dengan kebutuhan masyarakat dan industri,” ujarnya.

Akan tetapi, untuk dapat mencapai relevansi tersebut, perguruan tinggi tidak dapat berjalan sendirian. Diperlukan kolaborasi dengan penerima manfaat seperti pemerintah hingga sektor swasta. Dengan kemitraan tersebut, perguruan tinggi dapat memperoleh pemahaman langsung berkaitan dengan kebutuhan dan tantangan yang sesungguhnya dibutuhkan.

   

“Dengan adanya kemitraan ini, perguruan tinggi dapat memastikan bahwa penelitian yang dilakukan tidak hanya bersifat teoritis, tapi juga aplikatif,” ujarnya.

Dalam acara ini, para peserta berkesempatan untuk berbagi pengalaman dan pandangan dengan tujuan merumuskan strategi dan kebijakan yang lebih efektif. Harapannya, diskusi ini dapat meningkatkan kualitas riset sehingga dapat memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat.

Reporter: Najma Shafiya (Teknologi Pascapanen, 2020)