Kompetisi Desain FSRD ITB - Total: Angkat Kerajinan Kalimantan Timur
Oleh Amelia Rahma Faustina
Editor Amelia Rahma Faustina
BANDUNG, itb.ac.id - FSRD ITB Bekerjasama dengan Yayasan Bhakti Total menyelenggarakan kompetisi desain yang mengangkat ciri khas Kalimantan Timur dalam balutan modernitas.Diikuti oleh 91 karya dari mahasiswa S1 dan S2 FSRD ITB, kompetisi ini telah sampai pada tahap pertama penilaian yang menghasilkan sepuluh ide karya terpilih yang kemudian akan dibuat prototipenya sebelum pada akhirnya dikerucutkan menjadi dua produk final.Kompetisi yang berlangsung dari bulan November 2011 hingga 14 Januari 2012 tersebut berjalan dibawah koordinasi Dr. Kahfiati Kahdar, MA, selaku ketua Program Studi Kriya ITB
Harapan yang dimiliki dengan keberadaan lomba ini adalah untuk mendapatkan desain-desain baru yang bernilai seni tinggi dan orisinal untuk dikembangkan oleh masyarakat pengrajin di Kalimantan Timur. Oleh karena itu, bahan produk yang diutamakan adalah bahan alam seperti rotan, bambu, pandan, atau bahan lain yang umumnya didapatkan di Kalimantan Timur. Selain itu, produk yang dirancang juga harus menerapkan teknik anyaman yang biasa digunakan dan umumnya dikenal oleh pengrajin anyaman tradisional Kalimantan Timur. Motif visual khas daerah tersebut pun harus muncul dalam karya, tentunya setelah mengalami kreasi ulang selama tidak mengubah makna motif asli.Terakhir, produk yang dilombakan terdiri dari tiga jenis, yaitu aksesoris personal, benda dekorasi rumah, dan suvenir.
"Karya seni yang dimasukkan harus mencirikan Kalimantan Timur untuk menggali potensi daerah tersebut, mulai dari bahan hingga teknik pengerjaan. Karya-karya yang nantinya terpilih akan dibuat massal dan dipasarkan ke dalam dan luar negeri," ujar Esti Siti Amanah, salah satu panitia kompetisi yang juga berprofesi sebagai asisten dosen Program Studi Kriya.
Ada Kolaborasi Program Studi
Karya yang masuk ke dalam sepuluh finalis tersebut beberapa merupakan hasil kolaborasi antar program studi yang berbeda. Misal karya berjudul Tassel Tamar Belt yang merupakan hasil karya mahasiswa Program Studi Kriya, yaitu Cikita Wildaini dan Gladiola R. dengan mahasiswa Program Studi Desain Produk, Aussie Bara. Selain itu, dari jenjang S1 ada pula karya lain yang berjudul Tableware Food Container oleh Fransisca Callista serta DAYA Centre Piece oleh Anissa Fardha Nabila dan Aulia Amanda Santoso.
Dari jenjang S2, karya-karya yang masuk sepuluh besar adalah Glass Packaging oleh Erneza Dewi Krishnasari dan Sistha Ayu Pribadi, Clutch Bag dan Belt karya Yosepin Sri, Square Borneo Boxes dan Hornbill Tissue Box oleh Arif Rivai, Tribal Beat Necklace oleh Ratna Maharani Arginine, serta Borneo Craft Stationary karya Pandu Purwandaru.
"Karya seni yang dimasukkan harus mencirikan Kalimantan Timur untuk menggali potensi daerah tersebut, mulai dari bahan hingga teknik pengerjaan. Karya-karya yang nantinya terpilih akan dibuat massal dan dipasarkan ke dalam dan luar negeri," ujar Esti Siti Amanah, salah satu panitia kompetisi yang juga berprofesi sebagai asisten dosen Program Studi Kriya.
Ada Kolaborasi Program Studi
Karya yang masuk ke dalam sepuluh finalis tersebut beberapa merupakan hasil kolaborasi antar program studi yang berbeda. Misal karya berjudul Tassel Tamar Belt yang merupakan hasil karya mahasiswa Program Studi Kriya, yaitu Cikita Wildaini dan Gladiola R. dengan mahasiswa Program Studi Desain Produk, Aussie Bara. Selain itu, dari jenjang S1 ada pula karya lain yang berjudul Tableware Food Container oleh Fransisca Callista serta DAYA Centre Piece oleh Anissa Fardha Nabila dan Aulia Amanda Santoso.
Dari jenjang S2, karya-karya yang masuk sepuluh besar adalah Glass Packaging oleh Erneza Dewi Krishnasari dan Sistha Ayu Pribadi, Clutch Bag dan Belt karya Yosepin Sri, Square Borneo Boxes dan Hornbill Tissue Box oleh Arif Rivai, Tribal Beat Necklace oleh Ratna Maharani Arginine, serta Borneo Craft Stationary karya Pandu Purwandaru.