Kuliah Pemberdayaan Masyarakat Tematik: Kembangkan Diri menuju Karakter Mahasiswa Paripurna

Oleh Ria Ayu Pramudita

Editor Ria Ayu Pramudita

BANDUNG, itb.ac.id - ITB membuka mata kuliah baru pada semester pendek tahun akademik 2010/2011, dengan nama Kuliah Pemberdayaan Masyarakat Tematik (KPMT). Kuliah ini memiliki bobot 2 SKS dan akan dilaksanakan pada liburan semester genap Juni-Juli 2011. Lebih dari sekedar Kuliah Kerja Nyata (KKN) biasa, KPMT merupakan sarana bagi mahasiswa ITB untuk mengenal langsung permasalahan nyata dalam dalam masyarakat dan memberikan solusi yang aplikatif. Bergerak dalam tema-tema khusus yang sesuai dengan potensi keprofesian mahasiswa ITB, KPMT direncanakan akan berlokasi di Desa Cihurip dan Desa Sukalaksana, Kabupaten Garut. Pendaftaran dapat dilakukan dengan cara mengambil formulir di Ruang 22 Campus Center (CC) Barat hingga 16 Mei 2011.

Pengabdian masyarakat merupakan salah satu tujuan pendidikan tinggi yang diemban oleh ITB, sebagaimana yang tercantum dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi. Seiring dengan kegiatan pendidikan dan penelitian, kegiatan pengabdian masyarakat merupakan poin penting selain untuk mengaplikasikan hasil-hasil yang telah diperoleh dari kajian dalam pendidikan dan penelitian, juga untuk mengembakan kepekaan sosial dan softskills seperti kepemimpinan, manajerial, dan komunikasi. Mahasiswa yang mampu mencapai ketiga tujuan dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi ini adalah mahasiswa yang karakternya telah paripurna, dan sesungguhnya output inilah yang dicari.

Sebagai salah satu institusi terbaik dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan bisnis di Indonesia, ITB memiliki potensi yang sangat besar dalam bidang keprofesian. Menyadari hal tersebut, Dr. Eng. Sandro Mihradi, Sekretaris Bidang Non-Kurikuler dan Kemasyarakatan Lembaga Kemahasiswaan (LK) ITB, merasakan adanya urgensi untuk memberikan sarana kepada mahasiswa untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat dengan menyelenggarakan KPMT ini. "Nilai plus dari kuliah pemberdayaan masyarakat ini adalah tema-tema khusus yang diberikan, semuanya lekat dengan kemampuan keprofesian yang dimiliki oleh mahasiswa ITB, sehingga diharapkan solusi yang diberikan mampu memberikan efek yang signifikan, bukan hanya solusi-solusi umum yang kurang mengena pada inti permasalahan," terang Sandro.

Tema-tema KPMT yang diajukan antara lain adalah pemetaan potensi air tanah (hidrogeologi), perancangan distribusi air dan sanitasi desa, serta pengolahan kotoran ternak di Desa Sukalaksana, Kabupaten Garut, lalu pemetaan potensi ekonomi desa, perancangan infrastruktur jalan, dan pembangkit listrik tenaga mikrohidro di Desa Cihurip di kabupaten yang sama. Program pembangkit listrik mikrohidro di Desa Cihurip ini sebelumnya telah dirintis oleh Himpunan Mahasiswa FIsika (Himafi) yang kemudian dikelola bersama LK untuk dimasukkan ke dalam program KPMT. Tema-tema ini merupakan hasil survey awal yang telah dilakukan oleh pihak LK dan merupakan aspek-aspek yang memang perlu ditangani di masing-masing desa tersebut.

Dari 6 tema KPMT yang diajukan, 4 di antaranya merupakan kegiatan pemetaan dan perancangan. Menanggapi hal ini Sandro menjelaskan, "Dalam KPMT ini kami ingin mengoptimalkan pendekatan holistik yang multiaspek serta menerapkan tahapan-tahapan yang benar dan tidak terburu-buru. Karena itu KPMT ini kami rencanakan untuk bersifat multiyears, jadi tidak berhenti begitu saja dengan satu proposal dari peserta KPMT." Karena itu, Sandro merasa wajar bahwa output yang dihasilkan pada KPMT kali ini lebih banyak berupa rancangan dan peta, yang kemudian akan dikembangkan lebih lanjut pada KPMT batch berikutnya.

Seluruh mahasiswa ITB dapat berpartisipasi dalam KPMT ini, walaupun dalam tema yang diberikan tidak memiliki hubungan langsung dengan program studi yang diambil. Minat dari mahasiswa yang mengambil kuliah ini akan berpengaruh dalam tema yang akan diberikan. Tahapan-tahapan yang akan dilalui mahasiswa ketika mengikuti kuliah ini adalah pembekalan selama 1-2 minggu pada akhir Mei dan awal Juni oleh dosen-dosen pembimbing, lalu kuliah kerja di lokasi selama 2 minggu pada bulan Juni-Juli 2011, dan tahap terakhir adalah pasca pelaksanaan yang diisi dengan pembuatan laporan dan presentasi hasil kuliah kerja sebagai bentuk penilaian dan evaluasi program yang dilaksanakan sepanjang semester ganjil 2011/2012. Bahkan ada kemungkinan hasil KPMT akan dipamerkan sehingga mempermudah akses bagi investor yang berminat pada solusi-solusi yang ditawarkan oleh mahasiswa-mahasiswa KPMT.

KPMT merupakan salah satu pengalaman yang tidak bisa ditemukan di bangku kuliah sehari-hari. "Interaksi langsung dengan masyarakat selama 2 minggu lebih akan menjadi sebuah lifetime experience yang menjalin keterikatan batin antara mahasiswa dan masyarakat kecil, yang akan membimbing mahasiswa-mahasiswa agar tidak lupa akan tugas yang diembannya ketika memimpin bangsa Indonesia di masa depan," harap Sandro.

Sumber gambar