Kuliah Tamu Biomanajemen SITH ITB Bahas Potensi Sumber Daya Perikanan untuk Pertumbuhan Ekonomi
Oleh Ahmad Fauzi - Mahasiswa Rekayasa Kehutanan, 2021
Editor M. Naufal Hafizh, S.S.
BANDUNG, itb.ac.id – Program Studi Biomanajemen, Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati, Institut Teknologi Bandung (SITH ITB) menggelar kuliah tamu berjudul “Ekonomi Sumber Daya Alam dalam Menggapai Pertumbuhan Ekonomi Indonesia yang Lebih Baik dan Stabil”, secara daring, Senin (2/6/2025). Kuliah tamu ini diisi Kepala Pusat Riset Ekonomi Industri, Jasa, dan Perdagangan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Umi Mu’awanah, S.T., MT., Ph.D.
Koordinator mata kuliah Ekonomi Ekologi, Dr. Ir. Yooce Yustiana, S.Hut., M.Si. mengatakan, “Kuliah tamu ini menjadi salah satu usaha kami dari kampus untuk menyelaraskan antara teori yang diberikan dari kampus dengan kondisi riil di lapangan agar mahasiswa ketika bekerja telah siap nantinya,” katanya.
Umi Mu’awanah, Ph.D. menyampaikan bahwa saat ini pengelolaan sumber daya hayati menghadapi tantangan, salah satunya rasionalisasi. “Effort untuk merasionalisasi antara resource dan keuntungan itu menjadi tantangan bagi kita,” ujarnya.
Menurutnya, rasionalisasi ini penting baik secara ekologi maupun ekonomi. Dari segi ekologi, rasionalisasi dapat membuat ekosistem lebih terjaga. Sementara itu, dari segi ekonomi, rasionalisasi dapat memaksimalkan keuntungan secara efisien.
Beliau pun menjelaskan terkait perikanan di Indonesia. Penegakan aturan terkait pemberantasan Illegal, Unreported, and Unregulated Fishing (IUUF) pada tahun 2015 di Indonesia merupakan langkah besar dalam menjaga sumber daya hayati terutama di bidang perikanan. “IUU merupakan kesempatan untuk reformasi perikanan Indonesia,” ujarnya.
Bentuk praktek IUUF yang sering terjadi, yakni kapal yang tidak berizin, perikanan yang merusak, pemalsuan informasi kapal penangkap ikan, serta kapal asing berbendera ganda yang memancing di perairan Indonesia.
Selama ini banyak kapal asing yang tidak memiliki lisensi yang beroperasi di Indonesia. “Harusnya satu kapal satu license, tapi kenyataannya, satu license digunakan oleh banyak kapal,” katanya.
Namun, setelah penegakan aturan pada tahun 2015-2016 tentang pemberantasan IUUF yang membuat kapal asing berkurang drastis, kapal lokal bertambah, dan sumber daya dapat dimanfaatkan.
Jika dilakukan permodelan, kondisi perikanan dengan IUUF policy akan meraup pendapatan yang lebih tinggi dari tahun ke tahun jika dibandingkan dengan kondisi perikanan yang open access. Selain itu, dengan permodelan kondisi perikanan dapat terlihat lebih baik. “Sains bisa membantu dalam pengelolaan, misalkan di-matching-kan antara data perikanan dengan data VMS dan satelit seluruh Indonesia, apakah masih baik-baik saja atau overfishing,” tuturnya.
Overfishing dapat menimbulkan kerugian untuk alam dan manusia. Alam rugi karena lautnya tidak dapat reproduksi dengan optimal, sedangkan manusia rugi karena sudah mengeluarkan cost dan biaya yang mahal tetapi return-nya rendah.
Reporter: Ahmad Fauzi (Rekayasa Kehutanan, 2021)








