Mengenal Program dan Keilmuan di SITH-Sains ITB
Oleh Adi Permana
Editor Adi Permana
BANDUNG, itb.ac.id -- Setelah berhasil mengadakan Open House bersama dengan fakultas lain, SITH ITB kembali mengadakan virtual info session pada Sabtu (22/1/2022). Agenda yang dibawakan adalah pengenalan SITH, profil Program Studi SITH yang terdiri dari SITH Sains dan SITH Rekayasa, dan informasi beasiswa. Acara dihadiri oleh Dekan SITH ITB, WDA SITH, dan Ketua Prodi, serta masyarakat umum terutama siswa SMA dan SMK yang akan menghadapi ujian masuk perguruan tinggi. SITH juga memberikan hadiah kepada peserta yang aktif menyebabkan suasana ramai seperti bertemu secara langsung.
Sesi pertama dilakukan pengenalan SITH ITB. Pertanyaan yang sering diajukan oleh peserta adalah nilai agar dapat masuk SITH, daya tampung, dan jalur mandiri. Mengenai nilai rapot sebagai syarat masuk SITH ITB melalui jalur SNMPTN berada pada kewenangan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Informasi mengenai daya tampung fakultas dan jalur mandiri dapat diakses di admission.itb.ac.id. Jalur masuk SITH juga ada dua, Fakultas SITH Sains dan Fakultas SITH Rekayasa. Saran dari Dekan SITH ITB Endah Sulistyawati, S.Si., Ph.D., dan Wakil Dekan Bidang Akademik Indra Wibowo, S.Si., M.Sc., adalah saat memiliki target jurusan agar lebih paham masuk ke sains yang bergelar Sarjana Sains atau rekayasa yang bergelar Sarjana Teknik.
“SITH masih sistem fakultas. Prodi baru tahun kedua,” jawab Dekan SITH Dr. Endah Sulistyawati pada pertanyaan siswa mengenai pemilihan minat. Program studi akan dipilih berdasarkan kuesioner yang diadakan 3 kali selama tahun pertama.
Sesi kedua adalah pengenalan Program Studi (Prodi) pada fakultas SITH. Di SITH-S terdapat Biologi dan Mikrobiologi. Biologi mempelajari ruang lingkup dari sel sampai biosfer. Mikrobiologi mempelajari mikroorganisme seperti alga, jamur, bakteri, dan virus. Rekayasa Hayati berfokus pada pengolahan industri berbasis hayati seperti biorefinery dan bioproduk. Rekayasa Kehutanan berfokus pada hasil hutan juga memperhatikan jasa ekosistem.
Selanjutnya, Rekayasa Pertanian berfokus pada sistem pertanian yang efektif yang mengintegrasikan ilmu pertanian dengan prinsip rekayasa secara efisien agar hasil optimum. Teknologi Pasca Panen berfokus pada mengelola hilir berupa produk pertanian, perikanan, dan hutan agar dapat menghasilkan daya simpan lebih lama, nilai tambah meningkat, dan tidak kehilangan kualitas.
Siswa yang diterima menjadi mahasiswa di SITH ITB tidak perlu takut mencari tahu pelajaran yang harus dikuasai karena terdapat Tahap Persiapan Bersama (TPB) pada tahun pertama. Mahasiswa akan dibekali dengan informasi jurusan, matematika, fisika, kimia, biologi, tata tulis karya ilmiah, pengenalan SITH, bahasa Inggris, dan komputasi.
Sesi terakhir adalah informasi beasiswa di ITB yang sangat melimpah. ITB berusaha agar terjadi zero drop out akibat tidak dapat membayar biaya kuliah atau UKT. Seperti yang dikatakan Dr. Endah, “Kalau mau masuk ITB, masuk ITB. Jangan sampai alasan ekonomi mengganggu mimpi Anda masuk ITB.”
Reporter: Alvina Putri Nabilah (Biologi, 2019)