Kuliah Umum Aktuaria ITB: Karier sebagai Aktuaris di Kanada
Oleh Indra Putra Lohanata - Mahasiswa Aktuaria, 2021
Editor M. Naufal Hafizh, S.S.

BANDUNG, itb.ac.id – Program Studi Aktuaria, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung (FMIPA ITB), melalui mata kuliah AK3291 Lokakarya: Aplikasi Ilmu Aktuaria di Industri, menyelenggarakan kuliah umum dengan judul “Career as an actuary” secara bauran di Gedung CAS, ITB Kampus Ganesha, Selasa (11/3/2025).
Kuliah umum kali ini menghadirkan Felix Go, alumnus Sarjana Matematika ITB angkatan 2012 dan alumnus Master of Mathematics (MMath) in Actuarial Science dari University of Waterloo pada 2016 yang juga telah mendapatkan sertifikasi Fellow of Casualual Actuarial Society (FCAS). Felix berbagi wawasannya sebagai Aktuaris (Actuary) di luar negeri, Kanada.
Beliau menekankan pentingnya pengalaman magang bagi mahasiswa karena banyak soft skill yang tidak diajarkan di kelas. Magang, menurutnya, dapat menjadi ajang trial and error sekaligus membantu menentukan arah karier di masa depan. “Interaksi dengan teman-teman kalian, dengan manajer kalian, that also as important as what engagement you in that work,” ujarnya.
Selain keterampilan teknis, kemampuan komunikasi juga menjadi aspek krusial bagi seorang Aktuaris. Felix menekankan bahwa banyak konsep aktuaria yang tidak umum dikenal sehingga seorang Aktuaris harus mampu menyampaikan informasi tersebut dengan baik kepada tim atau pemangku kepentingan lainnya. “Being able to communicate to non-actuarial audiences in actuarial language, itu adalah skill yang paling penting,” ujar Felix.

Beliau menyarankan kepada mahasiswa Aktuaria ITB jika ingin berkarier sebagai Aktuaris dan ingin melanjutkan studi sebaiknya mengambil bidang keilmuan lainnya ketika melanjutkan studi, seperti Business Administration (MBA) atau Computer Science. Sementara itu, bagi yang ingin langsung berkarier di industri tanpa melanjutkan studi, beliau menyarankan agar lulus dengan nilai yang baik, memperoleh sertifikasi, serta mengumpulkan pengalaman magang sebanyak mungkin.
Beliau menjelaskan bahwa setiap keputusan ada yang reversible door dan ada yang irreversible door. “Jika kalian masuk dan bisa balik lagi, i think it's fine to make mistakes, you don’t like it and you come back. Ada juga irreversible door, kalian sudah masuk dan langsung kekunci, kalian tidak bisa kembali lagi,” tuturnya.

Reporter: Indra Putra Lohanata (Aktuaria, 2021)