Kunjungan Media Kominfo KM ITB: Pemacu Perkembangan Pers Mahasiswa
Oleh Ramasha Shella Gustia
Editor Ramasha Shella Gustia
JAKARTA, itb.ac.id - Biro Komunikasi dan Informasi Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Bandung (Kominfo KM ITB) sukses mengadakan kunjungan media pada Selasa (29/03/11). Kunjungan ini merupakan studi banding media ke Universitas Indonesia (UI) dan Trans Corp. Kegiatan yang berlangsung selama satu hari penuh ini menjadi sebuah pacuan untuk mengembangkan kreativitas mahasiswa ITB dalam bidang media dan jurnalistik.
Lima puluh satu orang perwakilan mahasiswa ITB berangkat untuk mengikuti kunjungan media yang diselenggarakan sebagai realisasi dari program kerja Biro Kominfo KM ITB. Mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini merupakan perwakilan dari divisi media di setiap himpunan mahasiswa jurusan dan perwakilan dari unit kegiatan mahasiswa di bidang media, ditambah dengan beberapa panitia dari Biro Kominfo KM ITB.
Bukan Hanya Wadah Kreativitas, Tetapi Juga Penghasilan
Tempat pertama yang menjadi tujuan kunjungan media Kominfo KM ITB kali ini ialah Universitas Indonesia. Di sana, rombongan disambut langsung oleh Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia, Maman Abdurakhman. Setelah perkenalan dari baik dari pengurus BEM UI maupun peserta kunjungan dari KM ITB, acara diisi dengan sharing knowledge kehidupan jurnalistik di masing-masing institusi.
Cukup banyak kesamaan yang dimiliki UI dan ITB. UI memiliki sebuah wadah pers mahasiswa bernama Persma dan ITB juga memiliki Boulevard. UI memiliki unit radio yang bernama RTC (sebelumnya bernama 8EH) dan ITB memiliki unit Radio Kampus dan 8EH. Namun, ITB memiliki unit media seperti GTV yang belum dimiliki UI.
Yang menarik dari unit-unit media di UI ialah unit ini tidak hanya menjadi wadah mahasiswa dalam mengembangkan kemampuan jurnalistik mereka. Unit media ini juga dapat menghasilkan keuntungan yang cukup besar. Bahkan, sebuah media dari Fakultas Ekonomi UI bernama BOE mengatakan bahwa dalam setahun mereka pernah meraup keuntungan sampai dengan seratus juta rupiah. Jumlah ini terhitung sangat besar jika dihasilkan dari sebuah unit mahasiswa. Mereka berbagi bagaimana cara mereka untuk mencapai target yang memang tidak dapat dibilang mudah tersebut. Sharing knowledge ini diharapkan dapat menjadi sumber inspirasi dan tambahan ilmu untuk para bibit-bibit jurnalis ITB.
Karena Audiens Harus Dimengerti
Kunjungan selanjutnya yakni ke Trans Corp. dan lebih tepatnya ke perusahaan media Trans TV. Di sana, peserta kunjungan mendapatkan penjelasan mendetail mengenai sistem pembagian kerja di dalam sebuah perusahaan media komersial yang berskala besar. Kedua pembicara yang merupakan perwakilan dari Public Relation Trans TV, menjelaskan mengapa perusahaan media yang besar dan sudah berkembang seperti Trans TV memiliki banyak bagian yang terpisah.
Selain mengenai organisasi perusahaan, mereka juga berbagi mengenai faktor yang mempengaruhi penayangan sebuah acara atau berita. Mereka sangat menekankan bahwa pemahaman mengenai audiens yang akan menikmati konten suatu acara atau berita sangat penting. Karena rating acara akan bergantung dari audiens, dan rating ini nantinya akan mempengaruhi citra sebuah media. Karena itulah penting adanya sebuah bagian research dalam sebuah perusahaan media.
Setelah sempat diberikan tur keliling studio-studio yang dimiliki Trans TV, rombongan kunjungan media KM ITB kembali ke Bandung. Semoga kunjungan ini dapat menambah pengetahuan dan menggiatkan jurnalisme mahasiswa di ITB.