Kunjungan Rombongan Delegasi Iran ke ITB
Oleh
Editor
BANDUNG, itb.ac.id - Kamis (29/6), ITB dilawat oleh rombongan delegasi Iran yang dikepalai oleh Menteri Ilmu Pengetahuan, Riset dan Teknologi Iran-Mohammad Mehdi Zahedi. Kunjungan ini dilakukan untuk membina hubungan baik antara Iran dan Indonesia. Sebelumnya, rombongan delegasi ini juga telah berkunjung ke Universitas Gadjah Mada (UGM)Yogyakarta, dan Universitas Indonesia (UI) Jakarta. Namun kunjungan kali ini ke ITB adalah istimewa karena ITB adalah perguruan tinggi berbasis teknologi. Dalam lawatan selama 5 hari ke Indonesia ini, rombongan delegasi Iran di bidang ristek ini telah menemui Menristek Kusmayanto Kadiman di Jakarta dan baik pihak Iran maupun Indonesia telah sepakat untuk mengadakan kerjasama di bidang ilmiah, terutama bidang riset dan teknologi.
Tiba di kampus ITB Jalan Ganesha pada pukul 11.15 WIB, rombongan delegasi ini dipertemukan dengan jajaran petinggi ITB yang terdiri dari para wakil rektor, para dekan fakultas dan sekolah, direktur International Office, dan juga mahasiswa. Prof. Dr. Adang Surahman selaku Wakil Rektor Bidang Akademik ITB mewakili Rektor ITB-Prof. Dr. Ir. Djoko Santoso M.Sc. yang berhalangan hadir dalam memberikan sambutan kepada rombongan delegasi Iran. Dalam sambutannya beliau menjelaskan sedikit tentang latar belakang dan kondisi ITB. Beliau mengatakan ITB sebagai perguruan tinggi mengusahakan secara berkelanjutan agar baik lulusan maupun kegiatan risetnya dapat memberikan akibat positif dan langsung kepada masyarakat. Beliau juga berterimakasih atas kunjungan rombongan delegasi Iran ke ITB, “Kami berharap ITB dapat mengembangkan jaringannya dengan universitas-universitas dari Republik Iran, dan tentu ITB menanti untuk dapat menjalin hubungan yang berbuah hasil dengan Iran.”
Menteri Ilmu Pengetahuan, Riset dan Teknologi Iran-Mohammad Mehdi Zahedi memberikan sambutannya mewakili rombongan delegasi Iran. Dalam sambutannya, beliau menceritakan perkembangan di Iran di bidang pendidikan, riset, dan teknologi. Beliau juga menjelaskan tentang beberapa program Iran, dan beberapa tujuan Iran di masa mendatang. “Kalau keberadaan para professor lebih efektif, kemajuan negara akan menjadi lebih cepat,” ungkapnya. “Di Iran, kami memiliki sebuah program di mana semua peneliti, baik professor, mahasiswa, sampai buruh yang dapat berkarya, didanai penelitiannya oleh negara.” Ia pun menutup sambutannya dengan pernyataan bahwa Iran sedang gencar membina pendidikan tinggi di bidang hukum, terutama hukum internasional, karena selama ini hak-hak Iran seringkali dipermainkan oleh negara Barat yang membuat hukum internasional tersebut.
Rombongan delegasi Iran yang berkunjung ini terdiri dari Menteri Ilmu Pengetahuan, Riset dan Teknologi Iran-Mohammad Mehdi Zahedi, Duta Besar Iran untuk Indonesia-Behrooz Kamalvandi, anggota parlemen Iran-Mohammad H. Doogani, Wakil Menteri Bidang Kerjasama Ilmiah Internasional-Arsalan Ghorbani, Direktur Jenderal Pendidikan Pascasarjana-Mohammad J. Yazdanpanah, Asisten Menteri-Abbas Farajollahi, Staff Khusus Bidang Kebudayaan dan Pendidikan-Abolfazl Abdoli, Divisi Kebudayaan dari Hubungan Luar Negeri-Keshavarzadeh. Setelah penyambutan yang disertai prosesi bertukar cinderamata, rombongan delegasi Iran pun mengunjungi kelompok-kelompok keahlian (KK) di program studi Kimia dan Teknik Perminyakan. Rencana meninjau hasil penelitian di program studi Teknik Kimia urung dilaksanakan karena keterbatasan waktu. Dalam kunjungan selama lima hari, rombongan delegasi ini menemui Wakil Presiden Yusuf Kalla, Menteri Ristek Kusmayanto Kadiman, Menteri Pendidikan Bambang Sudibyo, dan mengunjungi beberapa perguruan tinggi serta pusat-pusat penelitian di Jakarta dan Bandung. Kunjungan rombongan delegasi ini akan berakhir besok, Jumat (30/6).