Solusi Cerdas untuk Agrikultur: Tim RRR Innovators Juara 1 Youth-Tech Challenge 2024
Oleh Indira Akmalia Hendri - Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021
Editor M. Naufal Hafizh
BANDUNG, itb.ac.id - Tiga mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) meraih prestasi membanggakan pada National Youth - Tech Challenge (YTC) by Indosat x Twimbit 2024. Mereka adalah Albertus Ganendra Rakayudha dan Amaris Rea Ananda (Teknik Industri, 2021), dan Rinaldy Adin (Teknik Informatika, 2021).
Mereka meraih juara 1 dari 250 tim yang mendaftar, setelah melalui tahap final yang berlangsung selama tiga hari di Kantor Indosat Ooredoo Hutchison, Jakarta Pusat, Kamis (21/11/2024).
Youth-Tech Challenge adalah kompetisi inovasi sosial yang diselenggarakan oleh Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) dan Twimbit. Bertujuan mendorong ide berbasis teknologi untuk mengatasi isu nasional di berbagai sektor, seperti metropolitan, pertanian, pendidikan, dan pemberdayaan perempuan melalui UMKM, peserta diberikan studi kasus mendalam dan diminta menghadirkan solusi teknologi disruptif yang relevan, sambil mengintegrasikan peran B2B Indosat dalam implementasi solusi tersebut.
Ketertarikan tim mengikuti Youth-Tech Challenge ini didorong oleh tiga alasan. Pertama, topik yang diangkat sangat menarik dan relevan dengan isu-isu nasional. Kedua, kompetisi ini menawarkan exposure yang luas bagi perusahaan yang diwakili. Ketiga, hadiah sebesar Rp55 juta menjadi daya tarik tambahan untuk berkompetisi.
Dengan mengambil topik pertanian, Tim RRR Innovators mengusung “SuksesPanen”, solusi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas dari produksi tanaman pangan (crops) di Indonesia.
“Kami mengajukan solusi ini karena kami percaya Indonesia masih jauh dari mencapai Ketahanan Pangan 2030, akibat produksi tanaman pangan yang belum optimal. Masalah utama terletak pada tiga hal: 1) irigasi yang masih manual dan berpotensi menyebabkan pemborosan air, 2) kurangnya pemahaman tentang kebutuhan nutrisi tanaman, dan 3) kesulitan dalam mendeteksi hama sejak dini,” kata Raka.
SuksesPanen menawarkan dua solusi utama, yaitu field device dan aplikasi. Field device terdiri atas dua alat, yaitu All in One Sensor yang berfungsi untuk mendeteksi cuaca, kondisi tanah, dan hama, serta Automated Irrigation yang terintegrasi dengan aplikasi. Ketika petani menerima notifikasi untuk melakukan irigasi, mereka cukup menekan aplikasi, dan irigasi dapat dilakukan secara otomatis.
Mereka mengakui bahwa tahap persiapan berlangsung cukup padat karena bertepatan dengan tugas di tingkat akhir perkuliahan. Namun, seiring berjalannya waktu, tim berhasil menyelesaikan persiapan dengan baik.
Menurut tim, strategi kemenangan mereka terletak pada ide yang praktis, yang jelas dapat diterapkan dan cukup feasible untuk diwujudkan. Selain itu, penyampaian presentasi yang tidak terlalu padat namun tetap menarik dan efektif dalam melibatkan juri juga menjadi salah satu faktor penentu kesuksesan.
“Sebagai mahasiswa teknik, kita memiliki kemampuan untuk menciptakan berbagai inovasi dan solusi dalam menghadapi berbagai tantangan. Jangan ragu untuk mengeksplorasi ide-ide kreatif, berpikir out of the box, dan jadikan tantangan ini sebagai kesempatan untuk berkembang. Percayalah pada kemampuan diri sendiri karena setiap langkah kecil membawa kita lebih dekat pada solusi besar dan keberhasilan,” tutur Rea.
Reporter: Indira Akmalia Hendri (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021)