Kupas Cara Kahf Tingkatkan Inovasi dan Perluas Pasar Bisnis dalam Talkshow di SBM ITB
Oleh M. Naufal Hafizh
Editor M. Naufal Hafizh
Kahf menggelar sesi talkshow di Auditorium SBM, ITB Kampus Ganesha, Sabtu (23/3/2024). (ITB/Nasywa Hafizh Pandyanayaka)
BANDUNG, itb.ac.id - Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) Institut Teknologi Bandung (ITB) berkolaborasi dengan Kahf menggelar Talkshow Kahforward Goes to Campus bertema “Beyond the Business: Driving Innovation and Market Expansion” di Auditorium SBM, ITB Kampus Ganesha, Sabtu (23/3/2024).
Kegiatan dibuka dengan sambutan Presiden Keluarga Mahasiswa Manajemen ITB (KMM ITB), Naufal Makarim. Talkshow ini merupakan acara kolaboratif KMM ITB yang menggandeng Kahf sebagai pembicaranya. Kegiatan ini menyoroti solusi-solusi inovatif dan positif yang bertujuan menstimulasi efek keberlanjutan untuk kemajuan dan perbaikan.
Merek produk perawatan untuk pria yang diluncurkan PT Paragon Technology and Innovation ini terlahir saat pandemi. Namun, Kahf berani mengambil kesempatan dan risiko. Terbukti sejak peluncuran produk pertama hingga sekarang yang menjadi top brand skincare dan meraih berbagai penghargaan bergengsi.
Kahf Brand Building Executive, Yanuar Rahmanto, mengatakan, inovasi tidak akan lepas dengan creativity, invention, dan innovation. “Business innovation adalah proses dari pembentukan atau pengimplementasian ide, metode, proses, atau layanan yang terbaru sehingga dapat memengaruhi dan meningkatkan sales dari sebuah bisnis sehingga para customer dapat mengeluarkan biaya atas inovasi yang telah dibuat dan output-nya bisa menjadi sebuah produk,” ujarnya.
Terdapat berbagai elemen yang dibutuhkan untuk mencapai inovasi bisnis. Hal ini dimulai dari menentukan strategic vision yang dilanjutkan dengan kolaborasi dari berbagai tim. Dibutuhkan pula keberanian dalam mengambil risiko dan melakukan adaptasi yang juga dibarengi digitalisasi dan pengembangan teknologi. Dalam menjalankan bisnis, tetap diperlukan pembelajaran dan improvisasi yang berkelanjutan karena sangat penting dalam melakukan evaluasi dari suatu produk.
Beliau mengungkapkan, “Ketika membahas terkait inovasi bisnis, pendapat dari konsumen harus didengarkan, difasilitasi, dan harus diimplementasi.”
Hal tersebut selaras dengan elemen dari proses inovasi bisnis. Melalui penerapan elemen tersebut, Kahf dapat semakin berkembang dari tahun ke tahun yang dibuktikan dengan peluncuran berbagai produk baru, menjadi official partner banyak acara bergengsi, hingga penghargaan di kancah nasional.
“Lalu how to make it bigger dalam expand the market? Yang pertama yakni enter new category, kedua ada new business model, dan yang ketiga yakni new channel opportunity,” katanya.
Salah satu faktor yang dapat membuat Kahf dalam 3,5 tahun bisa tumbuh secara eksponensial, menurut Yanuar Rahmanto, adalah Kahf berusaha membuat produk yang berbeda seperti hadirnya Kahf dengan desain dan packaging yang simpel. Selain itu, Kahf berusaha membangun brand melalui pendekatan di berbagai bidang.
“Kita percaya bahwa karena kita ingin bermanfaat, maka kita harus bertumbuh. Ketika kita membicarakan bisnis, mungkin lebih ke omzet saja, tetapi di Kahf kita lebih fokus ke impact apa saja dan sebesar apa yang ingin kita kasih ke massa,” tuturnya.
Reporter: Nasywa Hafizh Pandyanayaka (Teknik Geologi, 2022)