Laboratorium Molten Salt Pertama di Indonesia Diresmikan, Hasil Kolaborasi ITB dan PT ThorCon Power Indonesia

Oleh Anggun Nindita

Editor Anggun Nindita

BANDUNG, itb.ac.id – Laboratorium molten salt pertama di Indonesia yang merupakan hasil kolaborasi antara Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan PT ThorCon Power Indonesia diresmikan di Workshop PT Aimtopindo Nuansa Kimia, Tegalluar, Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Senin (27/11/2023).

Laboratorium bernama “ThorCon-ITB Molten Salt Lab” tersebut dibangun dalam upaya mewujudkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) berbasis teknologi Molten Salt Reactor. Adapun fungsi laboratorium tersebut menjadi tempat pemurnian bahan bakar nuklir. Tempat tersebut menjadi yang pertama kali dibangun di Asia.

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) ITB, Dr. Ir. Yuli Setyo Indartono, S.T., M.T., mengapresiasi pembangunan laboratorium tersebut.

“Hari ini hari yang bersejarah bagi bangsa Indonesia. Diawali dari tempat yang ada ini, kita akan mengembangkan kemandirian, kedaulatan (terkait energi baru terbarukan),” ujarnya.

Beliau mengatakan, saat ini instalasi pembangkit listrik energi baru terbarukan sudah dibangun di sejumlah tempat di Indonesia. Ukurannya besar, namun komponen yang dibuat di dalam negerinya masih belum dominan. “Oleh karena itu, ITB sangat mengapresiasi upaya dari PT Thorcon Power Indonesia yang mengajak ITB bekerja sama agar bangsa kita menguasai teknologinya,” tuturnya.

Dalam rangka mencapai net zero emission, kata beliau, harus diiringi dengan upaya menguasai teknologinya. Hal tersebut perlu berjalan beriringan sehingga impor komponen berkurang dan ekonomi bangsa turut maju.

Upaya pembangunan laboratorium tersebut, menurut beliau, sesuatu yang terpuji dan perlu dilakukan perusahan-perusahaan lainnya, yakni bekerja sama dengan perguruan tinggi, khususnya lembaga riset agar tercipta suatu jenis teknologi yang dikuasai.

Beliau mengatakan, pihak di ITB mengajak mahasiswa dalam penelitian sehingga meningkatkan kapasitas baik dosen maupun mahasiswanya. Lebih penting dari itu, tercipta pembangunan kemampuan penguasaan teknologi yang sangat penting bagi bangsa ke depan.

Beliau berharap laboratorium tersebut terus sukses dan berdampak besar pada kemandirian energi dan teknologi.

“Semoga sukses ke depannya. ITB akan mendukung upaya ini sebagai bentuk upaya menuju kemandirian energi nasional dan kemandirian teknologi bangsa kita,” tuturnya.

Laboratorium tersebut merupakan hasil desain serta pengembangan bersama dengan PT Aimtopindo Nuansa Kimia. Fokus utama laboratorium tersebut adalah penelitian mengenai molten fuel salt sebagai bahan bakar reaktor ThorCon TMSR500.

Beliau juga mengatakan bahwa molten salt tersebut dapat digunakan di pembangkit listrik tenaga surya termal, seperti yang diterapkan di Spanyol dan Amerika Serikat. Molten salt tersebut diperlukan sebagai energy storage untuk mengendalikan intermitensi sinar matahari sehingga siklus tenaga uap dapat bekerja 24 jam karena energinya disimpan dalam molten salt tersebut. Hal tersebut dapat menjadi solusi dari kebutuhan keanekaragaman sumber energi baru dan terbarukan.

Sebelumnya, ITB dan PT ThorCon Power Indonesia menjalin kerja sama melalui MoU dalam rangka meningkatkan penelitian dan pengembangan teknologi nuklir thorium molten salt reactor, Jumat (23/7/2023). MoU ditandatangani Rektor ITB, Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D. dan Chief Operating Officer PT ThorCon Power Indonesia, Bob S. Effendi.

Cakupan kerja sama tersebut meliputi penelitian dan pengembangan teknologi molten salt reactor; mendukung penelitian, pengembangan, dan inovasi untuk pembuatan dan uji bahan bakar molten salt reactor; mendukung dalam partisipasi desain thorium molten salt reactor (TMSR); mendukung pengembangan peningkatan kapasitas dan kompetensi sumber daya manusia Indonesia dalam penguasaan teknologi TMSR; dan kegiatan pendidikan dan pelatihan.

Dengan adanya kerja sama ini, ITB menjadi salah satu dari tiga perguruan tinggi di dunia selain Virginia Tech University dan University of California Berkeley yang juga bekerja sama dengan ThorCon, yang menjadi pelopor penelitian dan pengembangan bahan bakar (fuel salt) dari MSR.

Reporter: M. Naufal Hafizh

Editor: M. Naufal Hafizh