LFM ITB Gelar Festival Film Asia Afrika 2007
Oleh dimas_sandya - dimasandya@yahoo.co.id-phone:081572338455-ket:reporter
Editor
Bandung, itb.ac.id - Film bagaikan sebuah potret, yang menggambarkan realitas masyarakat. Maka media film sering dipakai sebagai cara untuk mengenalkan kehidupan sosial dan budaya suatu masyarakat. Dalam konteks inilah Festival Film Asia Afrika digelar pada tanggal 6-8 Desember 2007 di Ruang 9311 Labtek VI ITB. Selama tiga hari tersebut, kita dapat menyaksikan 13 film dari berbagai negara yaitu Iran, Aljazair, Korea Selatan, India, Kenya, Myanmar, Srilanka, Jepang, Uzbekistan, Bangladesh, Ethiopia, RRC, Thailand, dan Indonesia sebagai tuan rumah. Potret pelangi bangsa-bangsa Asia Afrika tergambar dalam festival ini.
Festival film ini diselenggarakan atas kerjasama LFM ITB, Program Studi Pembangunan ITB, Departemen Luar Negeri RI, serta Depertemen Kebudayaan dan Pariwisata RI. Pelaksanaannya sendiri dilakukan secara serentak di empat kota terpilih yakni di Bandung (sebagai the city of Asia Africa), Medan, Balikpapan, dan Gorontalo. Acara festival film ini dibuka dengan kegiatan Cultural Discussion bertajuk “Cultural Dialogue Between Countries” yang menghadirkan Dewi Lestari dan Seno Gumira Ajidarma sebagai narasumber serta Gustaff H. Iskandar sebagai moderator. Selain di ITB, festival film ini juga diadakan di Blitz Megaplex Parisj Van Java dan Unpad Jatinangor pada waktu yang bersamaan.
Meski persiapannya terkesan mendadak, namun Vian, selaku ketua pelaksana acara ini mengaku optimis penyelenggaraan festival film ini akan sukses. Apalagi untuk menyaksikan ke-13 film dari negara Asia-Afrika tersebut penonton tidak dipungut biaya alias gratis. Bahkan setiap pemutaran satu film, pihak panitia menyediakan doorprize berupa flashdisk yang dibagikan secara cuma-cuma.Harapannya, semoga dengan menyaksikan film-film tersebut masyarakat Indonesia terutama generasi muda dapat lebih mengenai berbagai budaya Asia Afrika.
Berikut ini adalah daftar film-film yang diputar pada Festival Film Asia Afrika 2007 :
1. Semayawi Ferese (Ethiopia)
2. King Kyansitt (Myanmar)
3. Joint Security Area (South Korea)
4. The Clay Bird (Bangladesh)
5. Chasma (Uzbekistan)
6. The Overture (Thailand)
7. Mangal Panday (India)
8. Together (China)
9. L’ennemi Intime (Algeria)