Lustrum VI UKSU ITB Sukses Mempertemukan Kembali Alumni
Oleh kikywikantari
Editor kikywikantari
BANDUNG, itb.ac.id - Unit Kesenian Sumatera Utara (UKSU) ITB merayakan hari ulang tahunnya yang ke-6 dengan mengadakan Pagelaran Lustrum VI UKSU ITB di Aula Barat ITB pada hari Sabtu (03/10/09) pukul 19.30-00.00 WIB yang dihadiri oleh anggota-anggota serta alumni-alumni UKSU ITB dengan mendatangkan bintang tamu musisi terkenal Viky Sianipar dan Lea Simanjuntak.
Dibuka dengan penampilan Tari Piring dan beberapa orang alumni yang digiring ke tengah panggung mewakili alumni-alumni UKSU lainnya pada pukul 19.30 WIB, dilanjutkan dengan sambutan dari ketua Lustrum VI UKSU ITB Efraim Sitinjak (PL'06) dan penampilan dari grup vokal UKSU yang menyanyikan ''Seri Lankat'' yang merupakan pantun dan menjadi ciri khas pemuda-pemudi Sumatera Utara.
Ditampilkan pula peragaan busana adat dari berbagai suku,mulai dari Batak Karo, Toba, Pak-Pak Dairi, Mandailing, Simalungun, Melayu, hingga daerah Pesisir Tapanuli/Angkola yang dibawakan oleh tujuh pasangan pemuda-pemudi. Batak Karo memiliki dua jenis baju adat berbeda motif yang keduanya ditampilkan oleh dua pasangan yang berbeda.
Tarian dan lagu-lagu yang ditampilkan menjadi inti dari pagelaran dalam rangka Lustrum VI UKSU ITB ini, antara lain; Tari Mamatik Kopi dari daerah Pak-Pak, lagu ''Terdaram-Daram'' yang dibawakan oleh grup vokal, Tari Haruan Bolon Manduda yang menceritakan tentang proses bercocok tanam, Tari Tading Maham, dan tari-tari rakyat lainnya yang kebanyakan bercerita tentang kehidupan sehari-hari.
Tidak hanya menampilkan anggota-anggotanya, UKSU ITB berkolaborasi dengan Keluarga Paduan Angklung (KPA) ITB pula membawakan lagu ''Trismo'' dari daerah Pak-Pak, ''Sik Sik Sibatumaningkam'', dan ''Tilo Tilo'' dari Batak Toba, bersama dengan grup musik Los Mahoyos.
Pada puncak acara, tampil musisi terkenal Viky Sianipar yang tampil membawakan lagu-lagu daerah seperti ''Leleng'', ''Sigulempeng'', ''Sinanggar Tulo'', dan ''Inang''. Viky turut pula berkolaborasi dengan Lea Simanjuntak dalam lagu ''Ketabo'' yang berisi tentang ajakan ke Tanah Sidempuan. Lagu "Sinanggar Tulo" yang berisi tentang pantun dari Batak Toba, dibawakan Viky dalam nuansa musik Rock, sehingga terdengar lebih menarik dan mampu mengundang tepuk tangan penonton.
Dalam kesempatan ini, hadir pula Chairil M. Siregar sebagai Pembimbing UKSU ITB dan Roy Sianipar, salah satu pelopor pendiri UKSU ITB. Roy bercerita bahwa awal tercetusnya ide untuk mendirikan UKSU adalah saat ia dan beberapa temannya yang berasal dari Sumatera Utara sering menghabiskan waktu bersama di kawasan sekitar Vila Merah sambil bermain gitar dan bercengkrama. Melalui rasa kekeluargaan yang kental dan kesadaran untuk melestarikan kebudayaan kesenian daerah mereka, mulailah mereka berpikir bahwa perlu didirikan sebuah unit yang dapat menyatukan mereka. Oleh karena itu, mereka memutuskan untuk membentuk UKSU ITB.
Mengenai kesuksesan acara Lustrum kali ini, Julius F. Siregar (AR'07), salah satu pengisi acara, mengatakan, ''Saya menilai acara ini sukses mempertemukan kembali alumni-alumni UKSU kembali karena keesokan harinya, para alumni sukses membentuk Ikatan Alumni UKSU (IA-UKSU).'' Pagelaran Lustrum UKSU ITB kali ini berjalan dengan sukses dan meriah, terlihat dari jumlah penonton dan alumni yang hadir. ''Diharapkan rangkaian acara Lustrum VI UKSU ITB ini menjadi satu titik semangat pelestarian kesenian Sumatera Utara'', ucap Muncul Saragi (TI'05) ketua UKSU ITB dalam penutup kata-kata sambutannya.
Ditampilkan pula peragaan busana adat dari berbagai suku,mulai dari Batak Karo, Toba, Pak-Pak Dairi, Mandailing, Simalungun, Melayu, hingga daerah Pesisir Tapanuli/Angkola yang dibawakan oleh tujuh pasangan pemuda-pemudi. Batak Karo memiliki dua jenis baju adat berbeda motif yang keduanya ditampilkan oleh dua pasangan yang berbeda.
Tarian dan lagu-lagu yang ditampilkan menjadi inti dari pagelaran dalam rangka Lustrum VI UKSU ITB ini, antara lain; Tari Mamatik Kopi dari daerah Pak-Pak, lagu ''Terdaram-Daram'' yang dibawakan oleh grup vokal, Tari Haruan Bolon Manduda yang menceritakan tentang proses bercocok tanam, Tari Tading Maham, dan tari-tari rakyat lainnya yang kebanyakan bercerita tentang kehidupan sehari-hari.
Tidak hanya menampilkan anggota-anggotanya, UKSU ITB berkolaborasi dengan Keluarga Paduan Angklung (KPA) ITB pula membawakan lagu ''Trismo'' dari daerah Pak-Pak, ''Sik Sik Sibatumaningkam'', dan ''Tilo Tilo'' dari Batak Toba, bersama dengan grup musik Los Mahoyos.
Pada puncak acara, tampil musisi terkenal Viky Sianipar yang tampil membawakan lagu-lagu daerah seperti ''Leleng'', ''Sigulempeng'', ''Sinanggar Tulo'', dan ''Inang''. Viky turut pula berkolaborasi dengan Lea Simanjuntak dalam lagu ''Ketabo'' yang berisi tentang ajakan ke Tanah Sidempuan. Lagu "Sinanggar Tulo" yang berisi tentang pantun dari Batak Toba, dibawakan Viky dalam nuansa musik Rock, sehingga terdengar lebih menarik dan mampu mengundang tepuk tangan penonton.
Dalam kesempatan ini, hadir pula Chairil M. Siregar sebagai Pembimbing UKSU ITB dan Roy Sianipar, salah satu pelopor pendiri UKSU ITB. Roy bercerita bahwa awal tercetusnya ide untuk mendirikan UKSU adalah saat ia dan beberapa temannya yang berasal dari Sumatera Utara sering menghabiskan waktu bersama di kawasan sekitar Vila Merah sambil bermain gitar dan bercengkrama. Melalui rasa kekeluargaan yang kental dan kesadaran untuk melestarikan kebudayaan kesenian daerah mereka, mulailah mereka berpikir bahwa perlu didirikan sebuah unit yang dapat menyatukan mereka. Oleh karena itu, mereka memutuskan untuk membentuk UKSU ITB.
Mengenai kesuksesan acara Lustrum kali ini, Julius F. Siregar (AR'07), salah satu pengisi acara, mengatakan, ''Saya menilai acara ini sukses mempertemukan kembali alumni-alumni UKSU kembali karena keesokan harinya, para alumni sukses membentuk Ikatan Alumni UKSU (IA-UKSU).'' Pagelaran Lustrum UKSU ITB kali ini berjalan dengan sukses dan meriah, terlihat dari jumlah penonton dan alumni yang hadir. ''Diharapkan rangkaian acara Lustrum VI UKSU ITB ini menjadi satu titik semangat pelestarian kesenian Sumatera Utara'', ucap Muncul Saragi (TI'05) ketua UKSU ITB dalam penutup kata-kata sambutannya.