Mahasiswa ITB Berikan Bantuan untuk Korban Banjir Soreang
Oleh Ria Ayu Pramudita
Editor Ria Ayu Pramudita
Bantuan yang berhasil dihimpun oleh Kementerian PM-KM ITB berupa makanan cepat saji, pakaian bekas layak pakai, selimut, dan obat-obatan. Selain itu, juga diserahkan bantuan dana sebesar Rp 2.220.100,00 pada gelombang pertama serta Rp 7.700.000,00 pada gelombang kedua. Seluruh bantuan tersebut disalurkan melalui Bandung Rescue dan Aksi Bandung. "Kami telah menjalin kerja sama dan sering berkoordinasi dengan mereka," ujar Maundri Prihanggo (Teknik Geodesi 2008), Menteri PM-KM ITB periode 2012-2013.
Sesuai Kecakapan Masing-Masing
Tak hanya menghimpun dana dan bantuan fisik, kegiatan yang merupakan bagian dari program ITB Siaga Bencana ini juga mengajak berbagai Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) untuk memberikan bantuan sesuai dengan bidang keilmuan dan kecakapan masing-masing.
Pada Selasa (20/11/12) lalu, anggota kementerian PM-KM bekerjasama dengan Ikatan Mahasiswa Geodesi (IMG) ITB membuat peta dampak banjir dengan menggunakan Unmanned Aerial Vehicle (UAV). Tak kalah dengan IMG, bantuan pun datang dari Himpunan Mahasiswa Informatika (HMIF) berupa pembuatan sistem informasi manajemen posko bencana yang diajukan kepada koordinator relawan posko bencana.
Selain itu, pada Kamis (22/11/12) lalu, mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan (HMTL) juga telah melakukan pertemuan dengan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) wilayah Bandung untuk menentukan titik-titik instalasi air bersih darurat. PM-KM ITB juga telah berkoordinasi dengan Kelompok Mahasiswa Pencinta Alam (KMPA) ITB untuk menentukan gerakan di daerah banjir.
Pada Sabtu (24/11/12), Kementerian PM-KM melakukan kegiatan edukasi ke salah satu lokasi banjir bersama dengan Korps Sukarelawan (KORSA) Salman untuk melakukan pengobatan gratis di lokasi tersebut. "Kegiatan ini akan dilakukan untuk mengajak teman-teman PM lembaga untuk melihat lokasi banjir dan diharapkan dapat menentukan kegiatan pasca bencana yang kontinu," tutup Maundri.
Oleh: Shabrina Salsabila dan Farisa Nabila (IJA 2012)
Sumber Foto: kompas.com