Mahasiswa ITB Gagas Presentasi Astronomi Populer: Dari Eksplorasi hingga Jejak Emas di Ruang Angkasa

Oleh M. Naufal Hafizh

Editor M. Naufal Hafizh

Mahasiswa Prodi Astronomi ITB memaparkan hilal bulan di gedung Center for Advanced Science ITB, Minggu (17/3/2024). (ITB/Nazal Rhinta Hawari)

BANDUNG, itb.ac.id – Mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) yang tergabung dalam Tim Pembina Olimpiade Astronomi (TPOA) pada Minggu (17/3/2024) menggelar presentasi terbuka untuk umum, di Gedung Center for Advanced Science, ITB. Presentasi tersebut membahas tentang astronomi popular, mulai dari eksplorasi luar angkasa hingga pembentukan logam emas di luar angkasa.

TPOA, pihak yang menyelenggarakan presentasi, merupakan tim yang mengurus Olimpiade Sains Nasional (OSN) astronomi Tingkat SLTA dan juga melatih perwakilan Indonesia untuk perlombaan International Olympiad on Astronomy and Astrophysics (IOAA).

Presentasi ini disampaikan oleh mahasiswa astronomi ITB tahun kedua dan ketiga yang tergabung dalam anggota kaderisasi tim teknis TPOA. Tim teknis TPOA nantinya akan mengurusi bagian instrumentasi dan pengamatan pada OSN astronomi. Pendaftaran tim teknis TPOA ini sendiri dibuka 2 tahun sekali bagi mahasiswa astronomi ITB.

Rangkaian pendidikan untuk tim teknis TPOA secara garis besar terdiri atas pemberian materi olimpiade astronomi dan presentasi kepada masyarakat umum. Pelatihan tersebut bertujuan agar nanti tim teknis dapat dengan baik menyampaikan materi tentang astronomi, yang biasanya dilakukan saat malam umum di rangkaian pelaksanaan OSN astronomi.

Penyelenggaraan presentasi astronomi popoler yang diadakan Minggu pagi itu dibagi menjadi lima bahasan, yaitu Eksplorasi Luar Angkasa, Planet Mars sebagai Tempat Tinggal Baru, Hilal, Pencarian Eksoplanet Layak Huni, dan Mencari Jejak Emas di Luar Angkasa.

Pada pembahasan Eksplorasi Luar Angkasa menitikberatkan pada eksplorasi manusia ke bulan dan kemajuan teknologi teleskop pada James Webb Space Telescope (JWST). Kemajuan ilmu astronomi yang didapat dari teknologi JWST dibahas pula secara Panjang lebar.

Pembahasan dilanjutkan mengenai Hilal, mulai dari pengenalan awal, cara menentukan hilal khususnya di Indonesia, alat yang dapat digunakan untuk menentukan hilal, hingga miskonsepsi hilal yang sering terjadi di Indonesia.

Materi ketiga mengangkat tentang Pencarian Eksoplanet Layak Huni. Pembahasan berangkat dari asumsi kehidupan carbon-based seperti di Bumi. Ketika pemaparan, dibahas pula mengenai bagaimana cara astronomi menemukan eksoplanet dan bagaimana cara mengklasifikasi planet yang ditemukan tersebut.

Tak kalah seru dari pembahasan sebelumnya, pada pemaparan keempat membahas tentang Planet Mars sebagai Planet layak huni. Dari Sejarah eksplorasi ke Mars hingga isu pemindahan koloni manusia ke Mars. Setelah pemaparan selesai, muncul diskusi menarik, untuk saat ini dan beberapa jangka waktu ke depan manusia belum siap untuk tinggal di Mars. Namun mengapa saat ini eksplorasi ke Mars sangat bersemangat dilakukan, yaitu untuk meneliti kandungan unsur yang langka di Bumi dan berpotensi untuk menambangnya dari Mars.

Terakhir, presentasi membahas mengenai Jejak Emas di Luar Angkasa. Pemateri pertama-tama membahas mengenai sifat kimia dari unsur emas, lalu menghubungkan dengan penciptaannya di bintang-bintang.

Presentasi secara keseluruhan berlangsung secara interaktif, ditambah dengan kehadiran dua astronom ITB, Dr. Hakim Luthfi Malasan, M.Sc. dan Evan Irawan Akbar, S.Si., M.Si. yang membuat diskusi lebih menarik.

Reporter: Wildan Zaki M (Manajemen, 2025)