Mahasiswa KKN ITB 2024 Bangun Bisnis Berkelanjutan Bersama Warga Desa Parungbanteng, Purwakarta
Oleh Chysara Rabani - Mahasiswa Teknik Pertambangan, 2022
Editor M. Naufal Hafizh
PURWAKARTA, itb.ac.id - Mahasiswa Insitut Teknologi Bandung (ITB) melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada tanggal 6-27 Agustus 2024 di Desa Parungbanteng, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Purwakarta. Kegiatan berfokus pada pembangunan dan pengembangan bisnis.
Komoditas utama di lokasi kegiatan adalah gula aren. Namun, komoditas tersebut hanya dijual dalam bentuk bahan mentah. Hal ini kemudian melatarbelakangi program bisnis yang dilaksanakan di desa tersebut, yaitu untuk meningkatkan ekonomi desa melalui kreativitas dan variasi jenis produk dari komoditas gula aren.
Adapun Kelompok 1 KKN ITB 2024 terbagi dalam 2 kelompok, yaitu 1A yang terdiri dari 11 mahasiswa dan 1B yang beranggotakan 12 mahasiswa. Kedua kelompok memiliki inovasi yang berbeda mengenai pengolahan gula aren.
Kelompok 1A berinisiatif untuk mengolah gula aren menjadi selai srikaya gula aren. Sementara itu, kelompok 1B berinovasi untuk membuat sirup gula aren yang dinamakan SIANTENG. Walaupun berbeda jenis pengolahan, tujuan yang ingin dicapai keduanya sama, yakni untuk meningkatkan nilai jual dari komoditas gula aren serta pendapatan masyarakat.
Ketua Kelompok 1A, Yosephine Gamasilva, menyatakan bahwa terdapat 3 tahap yang dilaksanakan untuk membantu warga membangun bisnis tersebut. Tahapan pertama adalah pelatihan bisnis. Saat pelatihan, warga dikenalkan mengenai tata kelola usaha, cara memproduksi dan mengolah gula aren, serta pemasaran produk. Pelatihan dilaksanakan dalam 2 hari, pada tanggal 12 dan 19 Agustus 2024 yang diikuti 300 warga desa.
Tahapan selanjutnya adalah produksi, yaitu mengolah gula aren menjadi selai serta sirup yang dilaksanakan selama 4 hari pada tanggal 13-16 Agustus 2024. Setelah produksi selesai, dilanjutkan dengan tahap pemasaran. Kelompok 1 melakukan pemasaran saat Peringatan HUT Kemerdekaan ke-79 Indonesia yang dilakukan di Lapangan Desa Parungbanteng. Produk yang dipasarkan merupakan olahan makanan yang menggunakan sirup juga selai gula aren, seperti roti bakar, bubur sumsum, dan es lilin. Pemasaran juga dilakukan saat penutupan KKN ITB 2024.
“Tantangan yang kami hadapi adalah memberi pemahaman kepada warga bahwa KKN tidak selalu membuat suatu bangunan. Melatih dan membangun bisnis yang berkelanjutan juga salah satu bentuk pengabdian kami kepada masyarakat,” ujar Ketua Kelompok 1B, Rayner Tanadi (BE, 22).
Kedua kelompok berharap bisnis yang sudah diinisiasi dapat terus dijalankan dan dikembangkan melalui Badan Usaha Milik Desa serta penanggung jawab dari setiap produk. Mereka yakin pasti ada perubahan dan penyesuaian dalam eksekusi yang dilaksanakan, namun yang terpenting adalah keberlanjutan dari bisnis pengolahan gula aren tersebut. Harapannya, bisnis pengolahan gula aren ini dapat menjadi inspirasi untuk mengolah komoditas lainnya agar meningkatkan nilai jual suatu produk.
Reporter: Chysara Rabani (Teknik Pertambangan, 2022)