Mahasiswa KKN ITB Revitalisasi Sistem Perpipaan Air Bersih di Kampung Wangun, Purwakarta

Oleh Ahmad Faujan - Mahasiswa Oseanografi, 2021

Editor M. Naufal Hafizh

Peresmian program kelompok 7 KKN ITB, optimalisasi sistem perpipaan air bersih, sosialisasi, serta pembuatan lembaga terkait pengelolaan air bersih "ITB x Cipetir Mengalir” di Kampung Wangun, Desa Parungbanteng, Kabupaten Purwakarta, Minggu (25/8/2024). (Dok. Kelompok 7 KKN ITB 2024)

PURWAKARTA, itb.ac.id - Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik kelompok 7 Water Journey dari Institut Teknologi Bandung (ITB) merevitalisasi sistem perpipaan air bersih di Kampung Wangun, Dusun 1, Desa Parungbanteng, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Purwakarta. Program ini berlangsung selama 21 hari, sejak 6-27 Agustus 2024. Program tersebut memberikan dampak signifikan terhadap ketersediaan air bersih bagi warga setempat.

Kampung Wangun mengandalkan satu-satunya sumber air yang berasal dari Curug Cipetir, yang terletak sekitar 1.700 meter dari permukiman warga. Air dari Curug Cipetir digunakan oleh warga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti mandi, mencuci, dan memasak. Namun, kerap terjadi masalah karena pipa-pipa yang menyalurkan air tersebut tersumbat dedaunan dan sampah, serta mengalami kebocoran akibat korosi.

Ketua kelompok KKN Water Journey, Lukman Hakim (Rekayasa Infrastruktur Lingkungan, 2022), menjelaskan bahwa pipa-pipa lama yang sudah berkarat menyebabkan air yang diterima warga terkontaminasi dan aliran air sering terhenti. "Air bersih tidak masuk ke bak reservoir sehingga warga sering kekurangan air," ujarnya.

Proses pengangkutan pipa HDPE menuju lokasi Curug Cipetir yang dilakukan mahasiswa dan warga setempat, Selasa (13/8/2024). (Dok. Kelompok 7 KKN ITB 2024)

Setelah melakukan survei dan menganalisis akar masalah, tim melakukan revitalisasi perpipaan. Pipa besi yang sudah usang diganti dengan pipa HDPE berukuran 2 inci sepanjang 1,8 kilometer. Tim pun membangun dua bak pelepas tekan yang berfungsi sebagai bak kontrol sekaligus bak sedimentasi. Bak ini berperan penting dalam menyaring kotoran sebelum air didistribusikan ke reservoir. Di samping itu, tim memasang saringan pada intake di hulu pipa untuk melindungi air dari kotoran alami seperti daun, batu, dan hewan, mengingat curug Cipetir yang rindang.

Proses pembuatan bak pelepas tekan pertama oleh mahasiswa dan masyarakat, Minggu (18/8/2024).(Dok. Kelompok 7 KKN ITB 2024)

"Kami memilih program ini karena permasalahan air bersih di Kampung Wangun memang sangat mendesak. Jumlah pipa yang banyak dan medan yang sulit dijangkau menjadi tantangan tersendiri. Namun, berkat bantuan warga yang terlibat sebagai tenaga kerja dalam pengangkutan dan pemasangan pipa, program ini dapat berjalan dengan baik," kata Lukman.

Pelaksanaan program ini mendapat dukungan dari Jasa Raharja dan Coca-Cola. Jasa Raharja memberikan dukungan dana dan meminta pemaparan kepada warga mengenai peran dan layanan mereka, sementara Coca-Cola membantu dengan memberikan dana untuk pembuatan flow meter serta pelaporan perkembangan proyek.

Program revitalisasi sistem perpipaan ini secara langsung memfasilitasi kebutuhan air bersih bagi 99 Kepala Keluarga (KK) di RW 1 dan RW 2 Kampung Wangun. Dengan adanya infrastruktur baru ini, warga diharapkan dapat merasakan air bersih yang layak secara terus-menerus. Selain itu, warga telah membentuk lembaga khusus yang bertugas mengelola sistem air bersih di kampung mereka, yang diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya merawat infrastruktur ini untuk jangka panjang.

Air sudah mengalir setelah pemasangan filtrasi di hulu Curug Cipetir yang masuk ke bak pelepas tekan, Sabtu (24/8/2024). (Dok. Kelompok 7 KKN ITB 2024)

"Kami berharap, setelah difasilitasinya warga dengan infrastruktur air bersih yang layak, permasalahan air bersih di Kampung Wangun bisa terselesaikan. Pembentukan lembaga pengelolaan air juga diharapkan akan meningkatkan kepedulian warga," ujar Lukman.

Selain program utama revitalisasi perpipaan, kelompok Water Journey mengadakan berbagai kegiatan penunjang, seperti sosialisasi dan demonstrasi filter air bersih kepada siswa SDN 2 Parungbanteng, sosialisasi terkait Jasa Raharja, kegiatan kebersihan bersama warga, pertandingan sepak bola, serta acara 17 Agustusan.

Lukman menyampaikan bahwa program KKN ini memberikan banyak manfaat dan pengalaman bagi tim. "Kami belajar banyak tentang bagaimana mengelola proyek besar, terutama yang berkaitan dengan air bersih. Selain itu, kami juga mendapatkan pengalaman berinteraksi langsung dengan warga, yang tentunya berbeda dengan apa yang kami pelajari di dalam kelas," ujarnya.

Reporter: Ahmad Faujan (Oseanografi, 2021)