Mahasiswa Magister Design Leadership ITB Inisiasi Lokakarya yang Bantu Pengungsi Hadapi Tantangan

Oleh M. Naufal Hafizh

Editor M. Naufal Hafizh

Hasil Lokakarya Intersectional Lexicon di Gedung CADL, Senin-Jumat (23-27/9/2024). (ITB/Chysara Rabani)

BANDUNG, itb.ac.id - Mahasiswa Magister Design Leadership, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi Bandung (FSRD ITB) menggelar pameran dengan tema “Empowering Youth: Shaping World Through Design” di Gedung Center for Arts, Design, and Language (CADL), Senin-Jumat (23-27/9/2024). Acara ini berkolaborasi dengan Design School, London College of Communication, University of the Arts London serta Magister Antropologi, Departemen Antropologi, Universitas Gadjah Mada (UGM).

Pameran ini merupakan sarana berbagi hasil dan refleksi dari lokakarya “Transition Living Lab: Transdisciplinary Design Collaboration Practice in Refugees Context” yang diadakan pada bulan Mei 2024. Transition Living Lab merupakan layanan pelatihan untuk memberdayakan pengungsi sebagai agen perubahan komunitas, serta membantu pengungsi mengatasi tantangan dunia nyata sekaligus mendorong integrasi dan ketahanan. Selama lokakarya, mahasiswa berperan sebagai fasilitator bagi remaja pengungsi dari berbagai latar belakang yang dihadapkan dengan tantangan.

Pameran ini bertujuan menyebarkan wawasan penting kepada masyarakat agar dapat menyoroti realitas yang kerap diabaikan dan dihadapi para remaja pengungsi. Meskipun ada hambatan dan keterbatasan yang menimpa, mereka menunjukkan antusiasme juga keinginan untuk menantang dan mengubah sistem global yang jarang melibatkannya.

Hasil lokakarya yang dipamerkan adalah dua jenis aktivitas yang dilakukan bersama remaja pengungsi. Aktivitas ini dikemas dalam bentuk lokakarya berbasis kerangka desain sistemik.

Hasil Lokakarya UTOPIA: Crafting Your Smart City Through Bepe-bepean di Gedung CADL, Senin-Jumat (23-27/9/2024). (ITB/Chysara Rabani)

Pertama, Intersectional Lexicon yang mengajak peserta terlibat aktif dalam berimajinasi. Setiap peserta diminta memikirkan memori yang paling berkesan bagi dirinya, lalu memori tersebut direpresentasikan menggunakan objek untuk membentuk suatu huruf.

Pada lokakarya ini, peserta belajar bahwa objek bukan hanya sebatas benda fisik. Objek dapat menggambarkan suatu memori ataupun kisah yang ingin disampaikan. Peserta juga menyadari bahwa terdapat nilai-nilai berharga dari setiap pengalaman yang dilalui.

Kedua, UTOPIA: Crafting Your Smart City Through Bepe-bepean. Aktivitas ini mengajak remaja pengungsi mengeksplorasi dan membagikan kepribadiannya. Peserta diajak membuat suatu boneka yang merefleksikan kepribadian pembuatnya. Setelah itu, boneka diberi aksesoris tambahan yang mewakili harapan juga cita-cita bagi dirinya.

Lokakarya ini menumbuhkan kreativitas pesertanya serta mengajak peserta membayangkan masa depan melalui introspeksi terhadap kemampuan, harapan, serta minat mereka.

Dengan adanya pameran yang mendorong batas-batas desain melalui pendekatan kolaboratif dan multidisiplin, tim yang terdiri atas enam mahasiswa Magister Design Leadership ITB 2023 berharap dapat membantu mengatasi dan membentuk kembali dinamika sosio-kultural dunia kepada harapan masa depan yang lebih setara.

Reporter: Chysara Rabani (Teknik Pertambangan, 2022)