Mahasiswa SBM ITB Raih Best Paper pada International Conference on Islamic Economics and Business (ICIEB) 2024

Oleh Indira Akmalia Hendri - Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021

Editor M. Naufal Hafizh

BANDUNG, itb.ac.id - Mahasiswa Program Studi Manajemen angkatan 2024, Sekolah Bisnis dan Manajemen, Institut Teknologi Bandung (SBM ITB), Rihadathul Aisy, menorehkan prestasi membanggakan pada International Conference on Islamic Economics and Business (ICIEB) 2024, sebuah konferensi tingkat internasional yang fokus pada ekonomi dan bisnis.

Mengangkat permasalahan cart abandonment (pengabaian keranjang belanja), Aisy terpilih sebagai satu di antara lima most outstanding paper dari 100 paper yang dikumpulkan oleh peserta dari berbagai negara, termasuk Australia, Malaysia, Filipina, Afghanistan, Somalia, Pakistan, Yaman, Liberia, Bangladesh, Indonesia, Amerika Serikat, dan Turki.

Ketertarikannya mengikuti lomba ini berawal dari salah satu syarat untuk mendapatkan predikat cumlaude di SBM ITB, yakni memublikasikan karya ilmiah di jurnal atau prosiding konferensi. Kesempatan ini dianggap sebagai cara untuk mempresentasikan skripsi secara lebih luas. Semangatnya semakin meningkat setelah mengetahui lebih lanjut tema-tema yang dibahas dalam konferensi yang topiknya relevan dengan bidang ekonomi dan bisnis yang diminatinya.

“Saya melihat kesempatan ini sebagai wadah untuk berbagi dan bertukar ide dengan para ahli dari berbagai negara juga menjadi motivasi untuk terus berkarya,” ujarnya.

Dalam karyanya, dia membahas membahas perilaku konsumen saat berbelanja pakaian secara daring, khususnya di Indonesia. Salah satu masalah yang kerap terjadi di kalangan konsumen adalah cart abandonment, yaitu konsumen menambahkan produk ke keranjang belanja tetapi tidak menyelesaikan proses transaksi pembelian.

“Temuan utama dari penelitian ini adalah bahwa toko online dan perusahaan e-commerce perlu menyederhanakan proses belanja konsumen agar dapat mengurangi tingkat cart abandonment dan meningkatkan konversi pembelian,” kata Aisy.

Tahap persiapan dimulai dengan menyusun skripsi yang matang sebelum dikirimkan ke konferensi internasional tersebut. Setelah itu, proses sidang di kampus dilakukan sebagai bagian dari kelulusan. Aisy mengaku bahwa pengalaman sidang di kampus sangat membantu karena saat presentasi di ICIEB, rasanya seperti menghadapi sidang kedua. Adapun persiapan yang sudah dilakukan sebelumnya meningkatkan kepercayaan dirinya. Pendalaman materi dan latihan presentasi juga menjadi aspek penting dari persiapan yang berkontribusi pada pencapaian best paper.

Menurutnya, strategi persiapan agar dapat baik dalam berkompetisi adalah, pertama adalah fokus pada pemahaman yang mendalam mengenai topik yang diangkat. Kedua, penyusunan presentasi yang jelas dan terstruktur dengan baik. Ketiga, latihan intensif. Keempat, mempelajari kemungkinan pertanyaan yang akan diajukan.

Dia berpesan kepada mahasiswa lainnya yang ingin mengikuti kompetisi agar tidak pernah ragu mencoba. “Lomba seperti ini bukan hanya soal menang atau kalah, tapi juga soal belajar, berkembang, dan mengambil peluang untuk menantang diri sendiri. Siapa tahu, dari sini bisa muncul banyak peluang baru yang lebih besar,” ujarnya.

Reporter: Indira Akmalia Hendri (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021)