Mahasiswa Teknik Elektro ITB Perkenalkan Platform Pengujian Portabel untuk Biosensor Asam Urat
Oleh Adi Permana
Editor Adi Permana
BANDUNG, itb.ac.id -- Mahasiswa Teknik Elektro dari Institut Teknologi Bandung (ITB) berhasil menciptakan inovasi dalam bidang pengujian biosensor. Dalam pameran tugas akhir yang diadakan Kamis (8/6/2023), mahasiswa dengan nomor tugas akhir TA222301009, Michael Fransiscus Munthe (13219029) dan Christian Reivan Banjarnahor (13219005), mempresentasikan proyek mereka yang berjudul "Portable Testing Platform for Uric Acid Biosensor."
Proyek ini diawasi oleh Dosen Pembimbing Utama, Akhmadi Surawijaya, S.T., M. Eng., dan Dosen Pembimbing Kedua, M. Isa Anshori, S.T., M. Eng., Ph.D. Mereka menciptakan sebuah platform pengujian portabel yang dapat digunakan untuk menganalisis konsentrasi asam urat dalam tubuh dengan menggunakan biosensor. Platform ini diberi nama RMstat.
Teknologi yang digunakan dalam proyek ini adalah connector-integrated platform, di mana sensor dan platform tetap terpisah namun terhubung melalui patch khusus.
Sensor asam urat dipasang pada patch ini dengan elektroda Working Electrode (WE), Reference Electrode (RE), dan Counter Electrode (CE) tertutup oleh patch. Ujung sensor lainnya kemudian disambungkan ke konektor yang terintegrasi dengan rangkaian pengolahan sinyal pada platform. Dengan demikian, jarak antara lokasi pengambilan data dengan sensor dan rangkaian elektronik dapat dikurangi. Selain itu, bentuk yang semi fleksibel membuat solusi ini dapat digunakan dengan nyaman seperti wristband pada pergelangan tangan.
Data hasil pengukuran dari rangkaian elektronik akan dikirim secara nirkabel melalui Bluetooth ke aplikasi Android yang digunakan oleh pengguna. Aplikasi ini dilengkapi dengan fitur pengolahan data dan penerimaan input pengguna, sehingga menghasilkan keluaran berupa nilai konsentrasi dan grafik pengukuran untuk setiap metode analisis.
Salah satu anggota tim, Michael Fransiscus Munthe, menjelaskan lebih lanjut mengenai inovasi dari timnya ini.
"Platform pengujian portabel RMstat kami dirancang untuk memenuhi kebutuhan akan instrumen elektrokimia yang portabel dengan spesifikasi arus faradaik yang cukup rendah seperti asam urat. Kami berharap inovasi ini dapat memberikan kontribusi pada pengembangan teknologi wearable dan aplikasi di laboratorium,” katanya.
Fitur-fitur utama dari RMstat antara lain adalah portabilitas, mode pengukuran arus yang lebar dari 10nA hingga 10mA, proteksi terhadap overstress dan understress, opsi tipe analisis elektrokimia seperti Cyclic Voltammetry (CV) dan Chronoamperometry (CA), penyimpanan data dalam bentuk CSV, tampilan ultrasederhana dan praktis, serta kemampuan pengukuran konsentrasi asam urat.
RMstat, instrumen potensiostat yang merupakan inti dari platform ini, melakukan proses pengolahan sinyal secara analog. Sementara itu, untuk memaksimalkan penggunaan platform ini, tim juga mengembangkan aplikasi bernama Biosform App yang kompatibel dengan instrumen potensiostat yang digunakan.
Beberapa spesifikasi teknis dari RMstat antara lain menggunakan prosesor ESP32 D1 MINI, konektivitas Bluetooth v4.2 BR/EDR, baterai LiPo rechargeable 3.7V 1500 mAh, massa 51 gram, dan dimensi 83mm x 78,3mm x 32,6mm. Rentang tegangan terapan dan scan rate yang dapat digunakan adalah +-25V dengan maksimal 2500 mV/s, sedangkan rentang arus yang dapat diukur adalah 10nA hingga 10mA.
Pameran tugas akhir ini diharapkan dapat menginspirasi dan memotivasi mahasiswa lain untuk terus berinovasi dalam pengembangan teknologi. Dengan adanya RMstat, diharapkan pengujian biosensor asam urat dapat dilakukan secara lebih praktis dan efisien, serta dapat menjadi landasan untuk pengembangan teknologi yang dapat terpakai di masa depan.
Reporter : Satria Octavianus Nababan (Teknik Informatika 2021)