Mahasiswa Teknik Geodesi dan Geomatika ITB Raih Juara 2 dalam Kompetisi Geospasial Nasional dengan Inovasi Green Healing Zone

Oleh Mely Anggrini - Mahasiswa Meteorologi, 2022

Editor Anggun Nindita

Tim Healing For Everyone dari Institut Teknologi Bandung (ITB) sukses meraih Juara 2 dalam Smart Innovation in Geospatial Mapping and Application 2025 (Dok. Tim Healing For Everyone).

BANDUNG, itb.ac.id – Prestasi gemilang kembali diraih oleh mahasiswa Teknik Geodesi dan Geomatika Institut Teknologi Bandung (ITB) dalam ajang kompetisi nasional. Tim Healing For Everyone yang terdiri dari Alfrida Insani Shabira, Muhammad Arsyad Nawawi, dan Reza Akbar Ramadhan berhasil meraih Juara 2 dalam Smart Innovation in Geospatial Mapping and Application (SIGMA) 2025. Kompetisi ini diselenggarakan oleh Society of Exploration Geophysicists dan Himpunan Ahli Geofisika Indonesia Universitas Padjadjaran (UNPAD), mempertemukan peserta dari berbagai universitas di Indonesia.

SIGMA 2025 merupakan ajang yang berfokus pada pemanfaatan remote sensing untuk mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) di era digital. Final kompetisi ini dilaksanakan secara daring pada Sabtu (22/2/2025). Mereka yang tergabung dalam tim Healing For Everyone berhasil tampil luar biasa dengan inovasi berbasis Geospasial dan Machine Learning.


Tim Healing For Everyone menggunakan teknologi Remote Sensing untuk mencari lahan terbuka hijau dalam mengatasi stres mahasiswa di Kota Bandung. (Dok. Tim Healing For Everyone).
Dalam kompetisi ini, Tim Healing For Everyone mengusung penelitian berjudul “Pemanfaatan Remote Sensing untuk Identifikasi Ruang Terbuka Hijau sebagai Green Healing Zone dalam Menurunkan Tingkat Stres Mahasiswa di Kota Bandung Menggunakan Metode Pressure State Response (PSR) Berbasis Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Multi Layer Perceptron Models”.

Inovasi ini bertujuan untuk mengidentifikasi ruang terbuka hijau yang optimal untuk mengurangi tingkat stres mahasiswa di Kota Bandung. Model ini mengintegrasikan data penginderaan jauh dengan Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Multi Layer Perceptron (MLP) guna menentukan area yang memiliki potensi tinggi sebagai Green Healing Zone.

“Banyak mahasiswa di Bandung mengalami stres akibat tekanan akademik. Kami terinspirasi dari pengalaman pribadi dan menemukan bahwa menghabiskan waktu di alam bisa membantu mengurangi stres. Dengan pendekatan geospasial, kami ingin menyediakan solusi berbasis data untuk menentukan lokasi terbaik bagi mahasiswa agar dapat melepas penat,” ungkap Reza.


Peta persebaran Green Healing Zone di Kota Bandung dengan beberapa sampel area. (Dok. Tim Healing For Everyone)
Keunggulan utama dari penelitian ini adalah pendekatan site suitability analysis, yang jarang diterapkan dalam konteks kesehatan mental mahasiswa. Dengan menggunakan kombinasi Pressure State Response (PSR) framework dan Machine Learning, model ini dapat memberikan hasil yang lebih akurat dalam mengidentifikasi area yang cocok untuk relaksasi.

Keberhasilan Ti dalam kompetisi ini tidak terlepas dari strategi yang mereka terapkan. Menurut Reza, strategi utama mereka adalah memilih ide sederhana tetapi berdampak besar.

“Kami memang sengaja memilih ide yang sederhana tetapi memiliki urgensi tinggi, karena mahasiswa di Bandung ternyata banyak yang mengalami stres. Kami juga memastikan bahwa paper kami ditulis dengan jelas dan detail, serta berfokus pada presentasi yang efisien dan menarik,” tutur Reza.

Selain itu, perjalanan mereka dalam kompetisi ini juga penuh tantangan. Reza mengungkapkan bahwa pada awalnya, tim mereka hampir tidak menyangka bisa lolos karena mengumpulkan abstrak mendekati batas waktu. "Dari 117 tim yang mendaftar, tim kami berhasil masuk dalam 20 besar dan melanjutkan ke tahap penulisan paper. Setelah itu, kami masuk dalam 10 besar untuk final presentasi, dan akhirnya meraih Juara 2 dengan nilai presentasi tertinggi,” jelasnya.

Menutup perbincangan, Reza memberikan pesan inspiratif bagi mahasiswa lain yang ingin mengikuti kompetisi serupa. "Jangan takut untuk mencoba dan jangan terjebak dengan pemikiran yang kompleks. Kadang, hal sederhana saja bisa menjadi sesuatu yang luar biasa saat kita bisa memaksimalkannya," ucapnya.

Dengan inovasi yang telah mereka kembangkan, Tim Healing For Everyone berharap bahwa penelitian mereka dapat memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan ruang hijau sebagai tempat pemulihan stres mahasiswa, serta mendukung kebijakan urban yang lebih ramah terhadap kesehatan mental.

Reporter: Mely Anggrini (Meteorologi, 2022)

#prestasi #prestasimahasiswa #geospasial