Malam Kebudayaan Melayu 2010 Memukau Penonton Dengan Drama Hang Tuah

Oleh Vernida Mufidah

Editor Vernida Mufidah

Bandung, itb.ac.id - Aula Barat Kampus Institut Teknologi Bandung pada Jumat (16/04/10) pukul 18.30 WIB mulai dipenuhi mahasiswa dan khalayak umum, sebuah acara yang bertajuk Malam Kebudayaan Melayu 2010 menjadi tujuannya. Acara ini digelar Unit Kebudayaan Melayu Riau (UKMR) yang baru berumur 4 tahun. Malam Kebudayaan Melayu (MKM) merupakan sebuah acara yang menampilkan berbagai macam budaya dari Riau, yaitu tari, syair, dan drama Hang Tuah.


"Acara ini diselenggarakan karena kami ingin mengenalkan UKMR, dimana UKMR merupakan unit baru. Dan acara ini adalah acara pertama kami di kampus ITB." tegas Ramon Sabilla Z (Teknik Industri '08) selaku panitia acara saat ditemui Kantor Berita di sela kesibukannya.

Menurut Ramon, MKM 2010 menyedot perhatian banyak orang dengan terjualnya 500 tiket. Selain itu terlihat antrian yang panjang untuk masuk ke tempat acara. Hal ini dikarenakan MKM adalah acara pertama UKMR sehingga banyak menarik perhatian penonton.

Hang Tuah dalam Drama

Tari persembahan menjadi pembuka MKM 2010, dengan anggunnya para penari menggerak-gerakkan badannya sesuai irama musik melayu. Setelah itu dimulailah drama yang ditunggu-tunggu oleh penonton yaitu drama yang berjudul "Hang Tuah, Titik Dengki Dalam Belanga Cinta Dan Kuasa".

Hang Tuah merupakan pahlawan bangsa Melayu yang melegenda pada pemerintahan Sultan Melaka di abad ke-15. Ia memiliki empat orang sahabat yaitu Hang Jebat, Hang Kesturi, Hang Lekir, dan Hang Lekiu. Mereka pemuda pemberani dan kuat sehingga bisa mengalahkan para perompak di Malaka. Mereka pun diangkat anak oleh Raja Melaka. Hang Tuah bahkan menjadi orang kepercayaan raja, sehingga Raja Melaka mengajaknya untuk meminang Tun Teja, putri tunggal Bendahara Sri Benua yang cantik dan pintar. Tetapi pinangan Raja Melaka pun ditolak.

Raja Melaka yang patah hati akhirnya meminang Raden Galuh Mas Ayu putri dari Raja Majapahit. Saat pinangan itu terdapat halangan dari Taming Sari yang juga mencintai Raden Galuh Mas Ayu, akhirnya Taming Sari pun dapat dikalahkan oleh Hang Tuah. Kehebatan Hang Tuah pun semakin tersebar dimana-mana sehingga Patih Kermajaya iri dan memfitnah Hang Tuah. Dan di sinilah kesabaran Hang Tuah diuji.

Drama ini menampilkan berbagai tarian, nyanyian dan juga komedi khas Melayu.Melalui penceritaan drama dalam bentuk dongeng seorang kakek kepada cucunya, drama ini berhasil memukau penonton.Para penonton menikmati dengan gelak tawa dan menonton drama hingga selesai. Menurut salah satu penonton, acara MKM 2010 menarik, menghibur dan menunjukkan kecintaan terhadap budaya bangsa sendiri.