Mata Kuliah Oseanografi Lingkungan dan Kimia Lingkungan Laksanakan Kolaborasi Kuliah Lapangan di Kabupaten Pangandaran

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana

BANDUNG, itb.ac.id—Mata Kuliah Oseanografi Lingkungan dan Kimia Lingkungan melakukan kolaborasi kuliah lapangan di Kabupaten Pangandaran, 11-12 Maret 2023. Kegiatan ini mengikutsertakan 96 mahasiswa kimia peserta kimia lingkungan, 100 mahasiswa Oseanografi Lingkungan (yang berasal dari mahasiswa oseanografi kampus Ganesha dan Cirebon serta mahasiswa dari jurusan lainnya).

Perairan pesisir merupakan kawasan yang menjadi muara dari berbagai aliran sungai serta dijadikan sumber aktivitas perekonomian warga. Perkembangan budidaya biota laut dan aktivitas di kawasan pesisir seperti pertanian, industri, dan pariwisata perlu mendapat perhatian lebih dalam mengelola kawasan tersebut agar meminimalisir dampak pencemaran lingkungan di perairan pesisir.

Mata Kuliah Oseanografi Lingkungan program studi Oseanografi FITB ITB dan mata kuliah kimia lingkungan dari program studi Kimia FMIPA ITB memiliki kesamaan dalam menjelaskan beberapa fenomena pencemaran lingkungan di perairan pesisir. Kesamaan tersebut baik dari bentuk aktivitas pencemaran terjadi, bentuk pencemaran bahkan sampai menganalisis, mengelola pencemaran yang terjadi.

"Kegiatan kolaborasi mata kuliah Oseanografi Lingkungan dan Kimia Lingkungan ini juga dapat menggabungkan lingkup pembelajaran bersama di bidang kimia lingkungan secara umum atau yang spesifik," kata Ivonne Milichristi Radjawane, Ph.D., dari Prodi Oseanografi-FITB.

Kegiatan ini mengikutsertakan 10 asisten dari masing-masing mata kuliah dan saling berbagi wawasan ke peserta kuliah lapangan. Dr. Muhammad Yudhistira Azis, M.Si., mengatakan, kegiatan ini merupakan pertama kalinya bagi kedua mata kuliah; Oseanografi Lingkungan dan Kimia Lingkungan dalam mengadakan kuliah lapangan bersama dan menerapkan modul praktek kolaborasi dengan menyusun modul percobaan satu sama lain. Pelaksanaannya dilakukan di wilayah pesisir tanjung cemara dan dermaga nusawiru, Kabupaten Pangandaran.

Harapannya kegiatan ini dapat mengaplikasikan keilmuan mahasiswa masing-masing jurusan dari wawasan keilmuan yang berbeda. Selain itu, dapat memberikan informasi kondisi pencemaran lingkungan dan vegetasi yang terdapat pada kedua lokasi tersebut untuk masyarakat setempat.

Antusias masyarakat dan mahasiswa peserta kuliah cukup mengesankan dan mendapatkan pengalaman baru bisa berinteraksi langsung dengan masyarakat, mahasiswa dari jurusan yang berbeda dan sharing keilmuan satu sama lain.

(Rilis)