Menelusuri Dinamika Kota Indonesia: dari Elite, Kebijakan, hingga Metode Penelitian
Oleh Hafsah Restu Nurul Annafi -
Editor Vera Citra Utami
BANDUNG, itb.ac.id – Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan, Institut Teknologi Bandung (SAPPK ITB), menggelar Webinar SAPPK Sesi Ketiga, Rabu (12/6/2024) yang membahas mengenai pemahaman kota-kota Indonesia kontemporer. Acara yang merupakan kolaborasi dosen SAPPK ITB dengan beberapa kandidat doktor internasional yang didukung American Indonesian Exchange Foundation (AMINEF).
Kandidat doktor dari National University of Singapore, Anders Kirstein Moeller, memaparkan topik "Elite Aspirations and Mobile Policies: 'Studying Up' Urban Planning in Indonesia". Beliau, yang berlatar belakang interdisipliner dan pengalaman dalam bidang kebijakan publik di Myanmar, menyampaikan pentingnya memahami aspirasi elite dan bagaimana kebijakan-kebijakan mereka bergerak dan diimplementasikan dalam konteks perencanaan kota di Indonesia.
Anders mengatakan perlunya "studying up" yaitu pendekatan penelitian yang fokus pada elite dan ruang-ruang yang mereka tempati. Hal ini karena tantangan memahami budaya dan ruang elite, mengingat keterbatasan akses, budaya organisasi yang unik, dan kesibukan para elite. Beliau menjelaskan bahwa "studying up" memiliki manfaat besar dalam memahami praktik elite, menghilangkan stereotipe, dan mengungkap praktik-praktik yang mengarah pada kebijakan kota yang terlihat.
Anders pun membahas konsep "policy mobilities" yang menekankan pada peran pergerakan kebijakan antar lokasi, aktor, dan institusi. Beliau mencontohkan sistem Bus Rapid Transit (BRT) yang dipopulerkan oleh Kota Bogota, Kolombia, dan kemudian diadaptasi di berbagai kota lain di dunia, termasuk Jakarta. Konsep ini menunjukkan bahwa kebijakan tidak hanya ditransfer, tetapi juga berubah dan beradaptasi seiring pergerakannya.
Selain "studying up" dan "policy mobilities", Anders menyoroti metode penelitian lainnya yang digunakan dalam riset doktoralnya yang berfokus pada Ibu Kota Negara Baru, IKN. Beliau menekankan pentingnya fleksibilitas dan inovasi dalam penelitian sosial yang kompleks dan bersifat dinamis. Pendekatan yang digunakannya termasuk waswancara, observasi partisipan, dan analisis jaringan sosial. Perlu pula triangulasi data dan mengajukan pertanyaan lanjutan untuk memastikan akuratnya informasi yang dikumpulkan.
Reporter: Hafsah Restu Nurul Annafi (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2019)