Mengenal Bioteknologi Melalui BIOFEVER

Oleh kikywikantari

Editor kikywikantari

BANDUNG, itb.ac.id-  Perkembangan teknologi informasi dan komputasi saat ini turut mendorong kemajuan bidang bioteknologi. Penggabungan antara teknologi tersebut dengan bioteknologi melahirkan bidang baru yang disebut Bioinformatika. Melalui workshop pada tanggal 29-30 November 2008 yang berjudul 'bioinformatika untuk isolasi gen' yang termasuk dalam rangkaian acara Biofever (Biotechnology Fair in November), Himpunan Mahasiswa SITH ITB (Nymphaea) memperkenalkan kepada masyarakat mulai dari cara mencari data suatu sekuen molekuler dalam sebuah database yang sudah disediakan oleh INSDC (International Nucleotide Sequence Database Collaboration), hingga membangun pohon filogenetik.

Program yang digunakan dalam workshop ini adalah BioEdit, TreeView dan Primer 3 yang merupakan software yang bebas digunakan secara on line. Peserta dibimbing oleh anggota Nymphaea yang menguasai ketiga software tersebut. Workshop berlangsung di laboratorium dasar informatika, lantai 4 Labtek V.

Workshop ini adalah salah satu dari tiga rangkaian acara Biofever yang sudah berlangsung sejak bulan November tahun 2008 dan direncanakan berakhir pada bulan Februari tahun 2009. Pada bulan November, telah dilaksanakan pengembangan sumber energi alternatif biogas di Sumedang. Kegiatan ini ditujukan untuk mensejahterakan masyarakat dengan memperkenalkan mereka pada potensi sumber energi alternatif di sekitar mereka.

Masalah yang ditemukan dalam masyarakat tersebut diantaranya merupakan masalah ekonomi dan keterbatasan ilmu pengetahuan. Sehari-hari mereka menggunakan minyak tanah sebagai bahan bakar, namun semakin tingginya harga minyak membuat mereka beralih menggunakan kayu bakar. Tetapi cadangan kayu bakar di hutan yang tiap hari mereka tebang mengkhawatirkan karena diyakini hutan akan gundul bila terus ditebang dalam waktu jangka panjang. Oleh karena itu, mereka diperkenalkan pada biogas yang dapat dimanfaatkan dari kotoran sapi yang dimiliki hampir setiap keluarga di sana.

Nymphaea bekerjasama dengan Yayasan Pengembangan Biosains dan Bioteknologi (YPBB) mengembangkan reaktor sederhana pengolah kotoran sapi menjadi biogas. Masyarakat diajarkan mulai dari pengenalan biogas hingga cara penggunaan reaktor. Untuk mengawasi kelancaran kerja reaktor, panitia bekerjasama dengan perangkat desa setempat untuk membentuk pengawas yang akan melaporkan kegiatan pada pihak dari panitia yang akan berkunjung setiap 2 minggu sekali. Baru terpasang empat dari tiga puluh target reaktor yang akan dipasangkan pada setiap kepala keluarga. Diharapkan dalam jangka waktu dekat, kekurangan tersebut dapat segera dipenuhi.

Selain itu, pada bulan Februari tahun 2009 nanti akan diadakan pameran bioteknologi yang kembali bekerjasama dengan YPBB. Salah satunya yang akan dipamerkan adalah reaktor biogas yang telah berhasil digunakan sebelumnya. Adrito Pranandria (BI'05) selaku ketua acara mengatakan bahwa diharapkan kepada masyarakat untuk dapat lebih mengenal bioteknologi dan dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga memudahkan masyarakat dalam mengelola sumber daya energi potensial di sekitarnya.


scan for download